Senin 29 Mar 2021 16:28 WIB

Kota Pekanbaru Dilanda Banjir

Banjir terjadi karena pendangkalan sungai yang berada di dekat permukiman warga.

Red: Friska Yolandha
Seorang warga menggunakan kasur karet saat akan keluar dari Perumahan Graha Fauzan Asri yang terendam banjir akibat luapan Sungai Sail di Pekanbaru, Riau, Senin (29/3/2021).  Hujan deras yang mengguyur Kota Pekanbaru beberapa hari belakangan ini mengakibatkan sungai-sungai meluap dan merendam pemukiman warga hingga ketinggian air mencapai 1,5 meter di beberapa lokasi, dan puluhan Kepala Keluarga terpaksa mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman.
Foto: ANTARA/Rony Muharrman
Seorang warga menggunakan kasur karet saat akan keluar dari Perumahan Graha Fauzan Asri yang terendam banjir akibat luapan Sungai Sail di Pekanbaru, Riau, Senin (29/3/2021). Hujan deras yang mengguyur Kota Pekanbaru beberapa hari belakangan ini mengakibatkan sungai-sungai meluap dan merendam pemukiman warga hingga ketinggian air mencapai 1,5 meter di beberapa lokasi, dan puluhan Kepala Keluarga terpaksa mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sebanyak lima titik di wilayah Kecamatan Bukit Raya dan Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, dilanda banjir akibat hujan deras melanda Kota Pekanbaru dan sekitarnya sejak beberapa hari terakhir. Banjir terjadi akibat pendangkalan sungai yang berada di sekitar perumahan warga.

Kelima titik itu ialah Tangor, Sungai Batak, Cengkeh, Attaya, di Bukit Raya dan satu titik di Tenayan Raya. "Hari ini kami tinjau lima titik banjir, kalau kemaren ada satu titik di Jalan Cengkeh, sekarang bertambah menjadi lima titik," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru, Zarman Chandra saat meninjau kelima lokasi banjir tersebut di Pekanbaru, Senin (29/3).

Baca Juga

Dia mengatakan penyebab banjir lebih karena lokasi banjir berada di pinggiran Sungai Sail banyak terdapat permukiman warga. Banjir disebabkan terjadinya pendangkalan Sungai Sail.Ketika hujan, katanya, air yang berada di sungai meluap akibat sungai yang dangkal ditutupi tanah, material lainnya dan sedimentasi. Hal itu mengakibatkan sungai sulit mengalirkan air dengan baik malah meluap.

"Terjadi pendangkalan di Sungai Sail itu karenanya BPBD Kota Pekanbaru akan berkoordinasi dengan PUPR untuk menormalisasi sungai, agar dapat menampung dan mengalirkan air disepanjang Sungai Sail itu," kata Zarman Chandra.

Selain itu Zarman juga kembali mengimbau warga jangan membuang sampah sembarangan terutama di aliran Sungai Sail itu, karena akan menambah penimbunan material ke sungai.

"Kita imbau masyarakat jangan membuang sampah sembarangan. Informasi dari masyarakat juga ada pendangkalan Sungai Sail," tutupnya.

Pemerintah Provinsi Riau, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau terus melakukan antisipasi terjadinya bencana banjir di Riau.Sebab saat ini Riau mulai masuk musim penghujan sehingga sejumlah wilayah yang langganan banjir harus diantisipasi sejak sekarang. "Sekarang ini sedang masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan, April 2021 masuk musim hujan," kata Kabid Kedaruratan, BPBD Riau, Jim Ghafur.

Setelah itu, katanya, pada Mei, Juni 2021 mulai masuk kemarau lagi, karenanya BPBD Riau sudah melakukan antisipasi, pelaralatan, logistik dan personel semua sudah disiapkan. Jim mengatakan kini pihaknya sudah mendistribusikan sejumlah peralatan dan logistik ke daerah yang sudah terendam banjir.

"Seperti tadi kita sudah terjunkan tim dan peralatan ke beberapa titik banjir di Pekanbaru di Tenayan Raya. Tim sudah diturunkan di lokasi dan melakukan evakuasi," kata Jim.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement