Senin 29 Mar 2021 17:00 WIB

Pemprov Jateng Siapkan Kebijakan Dukung Larangan Mudik

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo akan ikuti kebijakan pemerintah yang melarang mudik.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo
Foto: dok. Istimewa
Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan bakal mengikuti kebijakan dari pemerintah pusat yang melarang mudik saat Hari Raya Idul Fitri 1442 H pada Mei mendatang. Pemprov Jateng juga bakal menyiapkan kebijakan untuk tidak ada mudik.

Ganjar menyatakan, Pemprov bakal menyiapkan langkah-langkah untuk mendukung kebijakan larangan mudik tersebut. Ganjar menargetkan pekan ini bisa menggelar rapat dengan pemerintah pusat dan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda).

Baca Juga

"Tapi kita kan sudah pernah belajar tahun lalu ya, minimal bagaimana penjagaan di perbatasan," kata Ganjar kepada wartawan seusai meninjau simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di MAN 1 Solo, Senin (29/3).

Ganjar menambahkan, Pemprov Jateng juga masih menunggu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait aturan mengenai alat transportasi yang diperbolehkan beroperasi saat Lebaran nanti. Serta aturan dari Kementerian Agama (Kemenag) terkait tata cara ibadah saat bulan Ramadhan sekaligus Sholat Idul Fitri. 

Nantinya, sektor-sektor lain akan membuat aturan detail sesuai dengan keputusan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Selain itu, Kapolri juga akan mengatur sistem transportasi dan penegakan hukumnya. Sehingga, pemerintah daerah tinggal melaksanakan aturan tersebut.

"Namun demikian pakem-pakem untuk emergency selalu kami siapkan. Kalau tahun lalu ya rumah sakit mesti stand by, tempat isolasi stand by, penjagaan perbatasan dan kerjasama perbatasan, baik antar kabupaten/kota maupun provinsi juga berjalan," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, menyatakan masih menunggu petunjuk teknis terkait larangan mudik dari pemerintah pusat. Nantinya, Pemkot Solo bakal mengoptimalkan Satgas Jogo Tonggo untuk memantau para pemudik yang pulang ke Solo.

"Satgas Jogo Tonggo kan memonitor warga-warga baru yang datang, kalau memang datang ya harus kita swab dulu atau apa, nanti kalau memang hasil swabnya meragukan ya kita karantina dulu di Donohudan sana," kata Ahyani kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Menurut Ahyani, kebijakan Pemkot soal mudik hampir sama seperti tahun lalu. Pemkot tidak melakukan penyekatan di titik-titik masuk Kota Solo. Namun, Satgas Jogo Tonggo diminta berperan aktif. Jika setelah dievaluasi hasilnya efektif, maka Pemkot bakal memanfaatkan Satgas Jogo Tonggo dan karantina di Asrama Haji Donohudan bagi yang hasil swabnya meragukan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement