Senin 29 Mar 2021 17:40 WIB

Mengenal Karen, Kelompok Bersenjata yang Siap Lawan Junta

KNLA memiliki tujuh brigade dan tiga batalyon markas

Red: A.Syalaby Ichsan
Milisi Karen
Foto: karennews
Milisi Karen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pembantaian rezim junta militer Myanmar terhadap masyarakat sipil memulai babak baru, setelah para aktivis secara terbuka meminta kelompok etnis bersenjata turun tangan. Mereka diketahui melakukan pertempuran di Myanmar bagian timur dan barat.

Salah satu kelompok etnis minoritas yang diketahui memiliki milisi bersenjata adalah Karen. Dilansir dari laman resmi Karen National Union, knuhq.org, etnis Karen Berada di Negara Bagian Karen. Mereka memiliki populasi hingga 10 juta jiwa. Karen memiliki bahasa dan budaya yang berbeda dengan bangsa Myanmar. Orang Karen digambarkan sebagai warga yang sederhana, pendiam, dan menjunjung tinggi kualitas moralnya. 

Suku Karen diturunkan dari nenek moyang yang sama dengan orang Mongolia. Orang Karen pertama diketahui menetap di Htee-Hset Met Ywa,  sebuah tanah yang berbatasan dengan sumber SUngai Yang-Tse-Kiang di Gurun Gobi. Mereka kemudian bermigrasi ke negeri yang dikenal sebagai Burma pada 739 SM. “Kami, menurut sebagian besar sejarawan adalah pemukim pertama di negeri baru ini. Orang Karen menamakan tanah itni Kaw-Lah yang berarti Tanah Hijau,”menurut keterangan tertulis di knuhq.

Pada 1881, Suku Karen membentuk Asosiasi Nasional Karen (KNA) atau ‘Daw K’Lu pimpinan Dr T Thanbyah, lima tahun sebelum Inggris memiliki kendali penuh atas Burma. Tujuan KNA dibentuk untuk mempromosikan dan menyatukan identitas, kepemimpinan, pendidikan dan penulisan Karen.