Senin 29 Mar 2021 18:50 WIB

Pengidap Autoimun tak Bisa Sembarangan Divaksin Covid-19

Sebaiknya memang dikonsultasikan dulu dengan dokter yang merawat

Penyintas autoimun, Niken Tantyo Sudharmono.
Foto: istimewa
Penyintas autoimun, Niken Tantyo Sudharmono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus menggenjot jumlah warga yang disuntik vaksin Covid-19. Namun, tentu tak semua warga bisa divaksinasi. Salah satu yang tidak disarankan mendapat vaksin Covid-19 adalah orang dengan penyakit autoimun. 

Penderita autoimun tidak bisa sembarangan menerima vaksin. Karena bisa jadi, vaksin yang diberikan kepada penderita autoimun malah berbalik menyerang tubuh si penderita. Seorang penyintas autoimun, Niken Tantyo Sudharmono, membenarkan hal ini. 

Menurut perempuan 47 tahun yang sudah cukup lama bergelut dengan penyakit autoimun ini, jika pengidap autoimun menerima vaksin, ada kekhawatiran kekebalan tubuhnya malah melemah. “Penderita autoimun malah rentan terinfeksi penyakit, termasuk Covid-19,” ujar Niken, Senin (29/3).

Ada dua kekhawatiran yang bisa terjadi jika pengidap autoimun divaksin. Niken menyebutkan pertama, bisa saja vaksin malah mengaktifkan sistem kekebalan tubuh secara tidak aman atau tidak tepat. “Kemungkinan lain, bagi penderita autoimun yang mengonsumsi obat imunosupresan, itu malah membuat vaksin menjadi tidak efektif,” ujar perempuan kelahiran Bandung ini. 

Niken juga mengingatkan imbauan Kementerian Kesehatan dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) agar pengidap autoimun sistemik untuk menunda vaksinasi Covid-19. “Sebaiknya memang dikonsultasikan dulu dengan dokter yang merawat,” tutur Niken. 

Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, saat ini sudah lebih dari 10 juta penduduk Indonesia yang divaksinasi. Pengidap autoimun yang masih diperbolehkan mendapatkan vaksin sesuai rekomendasi PAPDI adalah tiroid autoimun, autoimun hematologi, dan inflammatory bowel disease (lBD). Namun, ketiga jenis pengidap autoimun itu tetap harus dalam kondisi terkontrol. 

“Pengidap autoimun seperti saya memang harus bersabar. Sebab, belum ada penelitian soal keamanan vaksin Covid-19 untuk pengidap autoimun. Jadi, memang saya menyarankan agar tidak divaksin dulu,” ucap Niken. 

Autoimun adalah penyakit yang berhubungan dengan sistem imun pada tubuh. Sistem imun adalah sebuah sistem pertahanan tubuh pada jaringan, organ, dan sel. Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari benda asing dan melindungi dari infeksi dan penyakit. 

Autoimun tergolong penyakit kompleks dan sulit diobati. Autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel sehat di dalam tubuh. 

Niken sudah bertahu-tahun menderita autoimun. Ia sudah berusaha berobat ke banyak tempat, termasuk ke luar negeri. Namun, Niken tak juga sembuh. Niken lantas mencoba membaca banyak buku dan jurnal ilmiah tentang autoimun. Dan, akhirnya ia menemukan formula yang tepat untuk terbebas dari autoimun. 

Sebagai penyintas autoimun, Niken punya sejumlah rekomendasi bagi pengidap autoimun menyikapi pandemi Covid-19 yang belum usai. Salah satunya melalui metode LOH123. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement