Senin 29 Mar 2021 20:43 WIB

AHY: Moeldoko Terus Berbohong untuk Alihkan Perhatian Publik

Ketum Demokrat AHY menilai Moeldoko terus melontarkan kebohongan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Jakarta, Senin (23/3/2021). AHY menyatakan bahwa Moeldoko saat ini mencari pembenaran atas kebohongan yang terus dilakukannya bersama kubu versi kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Jakarta, Senin (23/3/2021). AHY menyatakan bahwa Moeldoko saat ini mencari pembenaran atas kebohongan yang terus dilakukannya bersama kubu versi kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut Moeldoko kembali mengeluarkan pernyataan bohong. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mengalihkan perhatian publik dari persoalan yang sesungguhnya, yaitu pembegalan dan perampokan terhadap kedaulatan Partai Demokrat,

"Ternyata cuma pernyataan bohong lagi dan bohong lagi, bahkan seolah menghasut dengan pernyataan yang soal pertentangan ideologi," ujar AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (29/3).

Baca Juga

AHY pun mengingatkan Moeldoko dan pihak yang mendukungnya untuk tidak terjebak pada kesalahan yang telah dilakulan oleh kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang. Sehingga mereka kembali terjebak pada kebohongan awal yang sudah dilontarkan.

"Jangan sampai karena merasa terpojok oleh perbuatannya sendiri dan juga terperangkap atas kebohongan awal bahwa dia tidak terlibat dalam pendongkelan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah," ujar AHY.

"Kemudian ke depan, KSP moeldoko dengan pengikut-pengikutnya memproduksi kebohongan-kebohongan baru. Menjadi mesin yang memproduksi fitnah, hoaks dan adu domba," ucapnya menambahkan.

Namun jika Moeldoko menyangkal kebohongannya, kata AHY, ia harus mengakui bahwa dirinya telah dibohongi oleh makelar politik. Pihak-pihak yang mendorongnya untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat versi KLB.

"Pertanyaannya, beranikah KSP Moeldoko mengakui hal ini? Mengakui pernah atau tertipu dengan makelar politik ini," ujar AHY.

Partai Demokrat dan AHY mengaku akan memaafkan Moeldoko jika ia mengakui perbuatannya. Namun hingga saat ini, kubu KLB Deli Serdang dinilainya hanya mengeluarkan pernyataan-pernyataan bohong.

"Justru terus sibuk melontarkan kebohongan demi kebohongan baru, untuk mengalihkan perhatian publik dari persoalan yang sesungguhnya, yaitu: pembegalan dan perampokan terhadap kedaulatan Partai Demokrat," ujar AHY.

Di samping itu, Ia menegaskan, Partai Demokrat menganut ideologi Pancasila dan azas nasionalis-religius. Sehingga, pernyataan yang dilontarkan Moeldoko dinilainya hanya sebagai upaya untuk mendiskreditkan partai berlambang bintang mercy itu.

"Kami tegaskan, bahwa ideologi Partai Demokrat adalah Pancasila. Partai Demokrat juga menjunjung tinggi kebhinekaan atau pluralisme, ini sudah final, harga mati, dan tidak bisa ditawar-tawar lagi," ujar AHY.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement