Senin 29 Mar 2021 21:35 WIB

Metropolitan Rebana Sumbang 1 Persen Ekonomi Indonesia

Total ada 13 kota industri yang akan dibangun termasuk Aerocity dan bandara Kertajati

Rep: sapto andika candra/ Red: Hiru Muhammad
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru yang terdiri dari pekerjaan dalam kawasan industri dan juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru yang terdiri dari pekerjaan dalam kawasan industri dan juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kawasan segitiga emas 'Rebana' yang terletak di antara Cirebon, Patimban, dan Kertajati di Jawa Barat disebut berpotensi menyumbang 1 persen total pertumbuhan ekonomi nasional. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan, perhitungan tersebut bisa terealisasi apabila seluruh 13 kota industri yang dirancang di kawasan Rebana bisa sepenuhnya terbangun pada satu dekade mendatang. 

"Kami sudah menghitung kalau semua lancar maka mesin regional metropolitan rebana ini akan menyumbangkan 1 persen pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di 10 tahun ke depan," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (29/3). 

Pemerintah memang tak main-main dalam merancang kawasan metropolitan rebana. Total ada 13 kota industri yang akan dibangun, termasuk Aerocity yang terintegrasi dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dan kota maritim yang terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban. 

"Bapak Presiden setuju kita akan mem-follow up melalui Perpres Percepatan Pembangunan Jabar untuk menjadi dasar hukum pempus melakukan intervensi infrastruktur di kawasan itu," ujar Emil. 

Rencana jangka pendek yang masuk dirampungkan pemerintah adalah pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Ruas tol yang menghubungkan BIJB Kertajati dengan ibu kota Jawa Barat ini ditargetkan rampung Desember 2021. 

Bandara Kertajati sendiri memang belum berfungsi optimal saat ini. Salah satu penyebab utamanya adalah aksesibilitas dari dan menuju bandara yang belum rampung sepenuhnya, terutama ke pusat-pusat ekonomi lainnya seperti ibu kota Jawa Barat. 

Seperti diketahui, penyelesaian Tol Cisumdawu akan menjadi fasilitas baru bagi Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka. Pasalnya, jalan tol ini akan mengoneksikan arus barang dan orang dari wilayah Bodebekarpur dan Bandung Raya, ditambah sebagian wilayah Jawa Tengah. Bandara Kertajati sekaligus menjadi bandara kedua terbesar setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 

Selain mengebut pembangunan tol Cisumdawu, pemerintah merancang strategi lain untuk mengoptimalkan fungsi Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati. Bandara ini nantinya juga akan memberangkatkan calon jamaah umrah dan haji asal Jawa Barat, dan juga jamaah dari Jawa Tengah bagian barat. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement