Selasa 30 Mar 2021 05:55 WIB

Densus Amankan Pria di Tinumbu Terkait Bom Gereja Makassar

Pria terkait bom gereja Katedral di Makassar diamankan di rumah kos

Pria terkait bom gereja Katedral di Makassar diamankan di rumah kos. Sejumlah kendaraan melintas di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3).
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Pria terkait bom gereja Katedral di Makassar diamankan di rumah kos. Sejumlah kendaraan melintas di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR— Tim Densus 88 Anti Teror mengamankan seorang pria berinisial M terduga teroris yang diduga berkaitan dengan aksi bom bunuh diri Gereja Katedral di jalan Tinumbu I, lorong 132A, nomor 15, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Iya, katanya ditangkap tadi pagi waktu keluar kosnya. Ini lagi ramai-ramai orang. Saya dipanggil tadi di kosannya, karena ada mau dibongkar di dalam kamarnya," beber Ketua RT 001 RW 003, Hamka kepada awak media, Senin (29/3).

Baca Juga

Ia mengatakan polisi memintanya untuk menyaksikan saat penggeledahan kamar yang ditinggali bersangkutan. Pria yang oleh warga setempat akrab disapa Mamang ini, memang menyewa kamar kos tersebut selama beberapa tahun terakhir.

Saat ditanyakan apakah pernah melihat pelaku bom berinisial L bersama Mamang, kata dia, sejauh ini tidak pernah melihat secara langsung, tapi dari informasi keduanya sering bersama-sama. "Saya tidak pernah lihat mereka sama. Tapi yang lebih jelas tahu itu yang punya kos," katanya.

Secara terpisah, pemilik rumah kos, Amri menuturkan, bersangkutan memang menyewa kamar kosnya berada samping rumah. Kamar kos tersebut berdinding tripleks dengan dua kamar. Bersangkutan sudah tinggal beberapa tahun di kamar tersebut.

"Biasa kalau sudah pulang kerja, mengaji-mengaji di depan rumah, dan kalau mau masuk Magrib kadang dijemput Lukman (pelaku) untuk salat Magrib di dekat SPBU Tinumbu. Disitu selalu salat, padahal ada mesjid dekat sini," ungkap Amri.

Baca juga : Satu Golongan Umat Nabi Muhammad yang Selamat

Ia menuturkan, pagi tadi saat dia bangun sudah banyak orang, termasuk petugas untuk meminta izin menggeledah kamar kosnya. Beberapa dokumen, cairan dan barang milik bersangkutan dibawa polisi termasuk rekorder CCTV-nya turut dibawa petugas.

Ditanyakan apa pekerjaan bersangkutan, kata dia, berjualan pakaian Muslim di jalan Irian. Kemungkinan saat hendak berangkat berjualan dibuntuti lalu diamankan polisi setelah dipantau.

"Jualan pakaian di jalan Irian. Dia itu orang Bone, soal ditangkapnya saya tidak tahu persis, bisa saja dibuntuti. Dia orang baik dan mudah bergaul," katanya.

Dari informasi yang diterima, Mamang bernama asli Rusmang, kelahiran Malaysia, 18 Oktober 1994, dan tamat SLTA pada tahun 2013. Sebelumnya, tim Densus 88 Anti Teror, melakukan penggeledahan di rumah kos pelaku L di jalan Tinumbu I, lorong 132A, nomor 15, dan rumah orang tua pelaku di Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Usai penggeledahan selama tujuh jam di lokasi setempat, terlihat polisi membawa dua bungkusan plastik bening untuk diamankan sebagai barang bukti.

Baca juga : Menakar Peluang Puan Jadi Capres 2024

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement