Selasa 30 Mar 2021 07:25 WIB

Modus Korupsi Makin Rumit, Pegawai KPK Tingkatkan Kompetensi

Informasi terkait peristiwa korupsi bisa saja tersedia di internet dan media sosial.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Plt Juru Bicara KPK bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Plt Juru Bicara KPK bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan International Anti-Corruption Academy (IACA) menyelenggarakan pelatihan bagi penyelidik, penyidik, penuntut, dan pegawai KPK lainnya. Hal itu untuk meningkatkan kompetensinya dalam mengungkap suatu tindak pidana korupsi melalui pemanfaatan data dan informasi yang bersumber dari internet dan media sosial.

"Modus kejahatan korupsi semakin beragam dan rumit, baik yang hanya melibatkan pelaku domestik maupun antarnegara," kata Plt Juru Bicara KPK bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding dalam keterangan, Senin (29/3).

Baca Juga

Dia mengatakan, KPK harus terus meningkatkan kapasitas, pengetahuan dan keterampilannya dalam mengungkap suatu tindak pidana korupsi yang semakin kompleks tersebut. Dia mengatakan, pengumpulan alat bukti tindak pidana korupsi dapat diperoleh dari beragam teknik dan informasi, salah satunya yang bersumber dari internet dan media sosial.

Ia mengatakan, informasi terkait peristiwa korupsi bisa saja tersedia di internet dan media sosial secara berlimpah. Karena itu, perlu suatu teknik investigasi khusus untuk mengidentifikasi dan menyelidiki peristiwa korupsi secara tepat, menyusun faktor pengenal unik, serta analisis hubungan online untuk dapat membuktikan hubungan antar-pihak yang terlibat.