REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengajak seluruh umat beragama bersatu dalam menghadapi kelompok radikal di Indonesia. JK mengatakan, kelompok radikal dalam aksinya selalu mengatasnamakan agama dan berpandangan dapat masuk surga secara instan dengan cara membunuh.
"Kita harus bersatu untuk menghadapi kelompok radikal ini, kelompok yang ingin masuk surga secara gampang, mereka pikir dengan bunuh orang maka dia bisa masuk surga, padahal tidak ada agama mengajarkan hal seperti itu," kata JK dalam siaran persnya, Senin (29/3).
Pernyataan itu disampaikan JK dalam pertemuan dengan sejumlah tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi antar Umat Beragama, (FKUB) Sulawesi Selatan di Gedung Wisma Kalla, Senin (29/3). Pertemuan tokoh lintas agama digelar sehari pasca peristiwa Bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, dalam rangka meredam isu intoleransi yang mulai tercipta usai terjadinya aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
JK pun mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada. Sebab, kelompok radikal masih mungkin akan melancarkan aksinya saat lengah.
Apalagi jika melihat aksi penangkapan yang dilakukan aparat di beberapa tempat di Indonesia ditemukan bom.
"Jadi masyarakat harus waspada, apalagi jika melihat penangkapan yang dilakukan oleh aparat pada beberapa tempat selalu ditemukan adanya bom, bisa jadi ini mereka merencanakan gerakan serentak nasional, ini untuk memberikan kita kehati hatian” ujar JK.
Sebelum pertemuan, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 ini juga mengunjungi lokasi kejadian bom bunuh diri di depan gereja Katedral Makassar, Senin (29/3). Kunjungan JK bersama sejumlah pengurus Forum Komunikasi Umat Beragama Sulawesi Selatan (FKUB-Sulsel) itu dalam rangka menyampaikan belasungkawa dan dukungan moril kepada pengurus gereja katedral Makassar diwakili oleh Uskup Agung Makassar Mgr. Jhon Likuada.
Dalam pertemuannya dengan Uskup Agung tersebut JK menyatakan penyebab maraknya aksi bom bunuh diri tersebut karena ada pihak yang menjual surga. Aksi bom bunuh diri dianggap kelompok pengebom sebagai jalan pintas untuk menuju surga.
"Saya katakan, aksi bom bunuh diri terjadi karena ada orang yang menjual surga”ujar JK kepada Jhon Likuada.
JK menegaskan aksi terror di Gereja Katedral Makassar tidak hanya menjadi masalah umat katolik saja tapi menjadi masalah umat manusia. “Aksi teror di Makassar ini bukan hanya menjadi masalah umat katolik tapi juga menjadi masalah kita semua umat manusia," kata JK.