Selasa 30 Mar 2021 06:15 WIB

Nelayan di Pangandaran Dilatih Penanggulangan Bencana

Kabupaten Pangandaran merupakan wilayah rawan bencana ke-17 secara nasional.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Nelayan di Pangandaran Dilatih Penanggulangan Bencana
Foto: Kemensos
Nelayan di Pangandaran Dilatih Penanggulangan Bencana

REPUBLIKA.CO.ID,PANGANDARAN -- Sebanyak 1.000 nelayan di Kabupaten Pangandaran dilatih mengenai upaya penanggulangan bencana, Senin (29/3). Para nelayan di daerag itu disiapkan sebagai sahabat Taruna Siaga Bencana (Tagana).Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana, Kementerian Sosial (Kemensos), Alam Safii Nasution mengatakan, pelatihan itu dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk melindungi warga pesisir selatan Pulai Jawa, termasuk Kabupaten Pangandaran. 

Sebab daerah itu memiliki potensi terjadinya bencana gempa bumi megathrust yang dapat memicu kejadian tsunami. "Sebanyak seribu nelayan ini nantinya mendapatkan pelatihan penanggulangan bencana, sehingga jika terjadi megathrust mereka dapat membantu masyarakat lainnya untuk menyelamatkan diri,” tandasnya dalam siaran pers yang diterima Republika.

Dalam peta bencana yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 2019, Kabupaten Pangandaran merupakan wilayah rawan bencana ke-17 secara nasional. Sementara di tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar), daerah itu menduduki posisi keenam paling rawan bencana. Sedangkan berdasarkan Peta Sumber Gempa Nasional 2017 yang diterbitkan Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen), zona yang berpotensi memunculkan gempa megathrust di Jawa berada di tiga lokasi. Salah satunya adalah wilayah selatan perbatasan Jabar dan Jawa Tengah.

Safii mengklaim, pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat terhadap ancaman bencana gempa bumi megathrust. Beberapa upaya yang dilakukan dalam proses edukasi adalah melakukan pelatihan dan membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) berbasis kawasan di sejumlah kabupaten di Jabar, termasuk di Kabupaten Pangandaran. Setelah mendapatkan pelatihan, para nelayan itu akan dikukuhkan menjadi sahabat Tagana pada Rabu (31/3). Rencananya, pengukuhan akan dilakukan langsung olen Menteri Sosial Tri Rismaharini, sekaligus memeringati HUT ke-17 TAGANA.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement