Selasa 30 Mar 2021 06:55 WIB

Mancini Kian Dekati Rekor Lippi di Timnas Italia

Roberto Mancini akan menyamai rekor Lippi jika Italia tak kalah vs Lithuania.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih timnas Italia Roberto Mancini.
Foto: EPA-EFE/MIKE PALAZZOTTO
Pelatih timnas Italia Roberto Mancini.

REPUBLIKA.CO.ID, SOFIA -- Kemenangan 2-0 Italia atas Bulgaria dalam pertandingan kedua penyisihan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2022 melahirkan catatan istimewa. Skuad Azzurri tak terkalahkan dalam 24 pertandingan di bawah asuhan Roberto Mancini.

Dari 24 laga tersebut, 19 di antaranya diraih dengan kemenangan. Mancini akan menyamai rekor positif Marcelo Lippi jika berhasil menghindari kekalahan ketika Italia melawan Lithuania, Kamis (1/4). Lippi membawa Italia tak terkalahkan dalam 25 pertandingan pada 2004-2006 dan puncaknya memenangkan Piala Dunia 2006.

Kini Mancini sedang menuju rekor 30 pertandingan tak terkalahkan yang dipegang oleh mantan pelatih Italia Vittorio Pozzo pada 1930-an. Mancini membutuhkan 11 kemenangan untuk menyamai rekor Pozzo.

Italia masih terlalu tangguh bagi tuan rumah Bulgaria dalam pertandingan penyisihan Grup C, Senin (29/3) dini hari WIB. Azzurri yang menguasai penguasaan bola membuat Bulgaria harus bermain lebih bertahan.

Tetapi Mancini punya beragam cara untuk membongkar pertahanan lawan. Andrea Belotti membawa Italia unggul 1-0 lewat eksekusi penalti beberapa saat sebelum turun minum setelah ia dilanggar oleh pemain Bulgaria di area terlarang.

Tendangan melengkung Manuel Locatelli mengakhiri kemenangan Italia dengan skor 2-0. Hasil tersebut sekaligus memantapkan Italia di puncak klasemen dengan mengemas enam poin dari dua pertandingan.

Mancini tetap rendah hati meski sejauh ini dalam perjalanan kualifikasi masih berada di jalun yang positif. Ia mengingatkan kepada pemainnya bahwa tak ada pertandingan mudah, khususnya ketika melawan tim seperti Bulgaria yang mencoba menetralkan serangan yang dibangun Italia.

“Semua pertandingan sulit, terutama melawan tim seperti Bulgaria yang menempatkan semua orang di belakang bola dan hanya menunggu serangan balik. Sampai Anda menemukan terobosan, tidak ada ruang dan itu membuat hidup menjadi sulit,” kata Mancini dilansir dari Football Italia.

Mancini menyadari permainan timnya tak terlalu bagus. Skuadnya juga sedang dalam momen sedikit kelelahan. Dampaknya terlihat pada babak pertama yang gagal menciptakan peluang membahayakan.  

Posisi Italia kini dibuntuti Swiss di urutan kedua dengan poin sama. Namun Mancini tak memikirkan tentang hasil tim lain. Menurut mantan pelatih Manchester City dan Inter Milan itu yang terpenting adalah mendapatkan poin penuh.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement