Selasa 30 Mar 2021 09:32 WIB

Stok dan Harga Bahan Pokok di Jabar Stabil Jelang Ramadhan

Masyarakat diharapkan dapat belanja dengan tenang ketika stok dan harga terkendali.

[Ilustrasi] Belanja sayur-mayur di pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
[Ilustrasi] Belanja sayur-mayur di pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjamin harga barang kebutuhan pokok tetap stabil memasuki Ramadhan. Stabilitas harga dipengaruhi dengan stok barang kebutuhan pokok yang aman dan terkendali.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jabar M Arifin Soedjayana di Kota Bandung, Selasa (30/3), mengatakan fluktuasi harga pangan hanya terjadi pada cabai rawit. Harga cabai rawit diyakini akan kembali stabil saat panen raya tiba pada April dan Mei 2021.

Baca Juga

"Yang sedikit terganggu adalah cabai rawit. Stok sedikit berkurang, tapi masih tersedia. Bahan pokok lain, dari hasil pemantauan, stok dan harga masih aman," kata Arifin.

Menurut data pantauan Disperindag Jabar dari lima pasar, yakni Pasar Kosambi, Pasar Sederhana, Pasar Kiaracondong, dan Pasar Baru pada minggu ketiga Maret 2021, harga beras berkisar Rp9.800 hingga Rp13.000 per kilogram (kg). Harga minyak goreng berkisar Rp12.833 hingga Rp14.700 per liter. 

Harga gula pasir dalam negeri mencapai Rp13.400. Harga daging sapi rata-rata sekitar Rp120.000 per kg, sedangkan harga daging ayam broiler mencapai Rp36.320.

Meski harga stabil dan tidak ada kelangkaan, kata Arifin, pemantauan dan pelaporan harga barang kebutuhan pokok akan intens dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Kementerian Perdagangan tentang Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan Harga. Koordinasi dan kolaborasi dengan perangkat daerah terkait pangan, peternakan, pertanian, dan perikanan, dalam mengawal ketersediaan barang kebutuhan pokok terus dilakukan.

"Bersama Tim Satgas Pangan Jabar akan meminta pada semua pihak yang menyimpan stok di luar kewajaran untuk menjual barang komoditas yang disimpannya ke pasar sesuai harga kewajaran atau Harga Eceran Tertinggi (HET) atau harga acuan di konsumen" ucap Arifin.

Arifin menuturkan, pihaknya akan memperkuat kolaborasi dengan APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) dan Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) apabila ada kenaikan harga secara signifikan dalam beberapa hari atau minggu ke depan. "Masyarakat diharapkan dapat berbelanja dengan tenang ketika stok dan harga terkendali. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk membeli barang kebutuhan pokok sesuai dengan kebutuhan. Jangan berlebihan," tuturnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement