Selasa 30 Mar 2021 09:49 WIB

Impor 75 Ribu Ton Gula, RNI: Untuk Amankan Pasokan

Gula yang didatangkan RNI disiapkan untuk pemenuhan kebutuhan gula nasional

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Pekerja menyiapkan gula pasir untuk disalurkan ke operasi pasar dan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Gudang Perum Bulog Sub Divisi Regional Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Jumat (3/4/2020). Pemerintah telah mengeluarkan izin impor gula putih sebanyak 100.000 ton kepada Perum Bulog dan PT RNI (Persero) untuk kebutuhan Ramadan dan lebaran.
Foto: ANTARA/Fauzan
Pekerja menyiapkan gula pasir untuk disalurkan ke operasi pasar dan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Gudang Perum Bulog Sub Divisi Regional Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Jumat (3/4/2020). Pemerintah telah mengeluarkan izin impor gula putih sebanyak 100.000 ton kepada Perum Bulog dan PT RNI (Persero) untuk kebutuhan Ramadan dan lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--BUMN Klaster Pangan, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) menyatakan, siap menyalurkan sekitar 75.000 ton Gula Kristal Putih (GKP) secara bertahap ke pasar konsumsi pada kuartal 2 dan 3 tahun 2021. Ditargetkan, pasokan gula tersebut mulai mengisi pasar konsumsi menjelang puasa dan Lebaran agar dapat memenuhi lonjakan permintaan.

"Penugasan itu sejalan dengan peran RNI sebagai Koordinator BUMN Klaster Pangan dalam menjaga stabilitas dan ketahanan pangan nasional," kata Arief dalam keterangan resminya, diterima Republika.co.id, Selasa (30/3).

Ia memastikan, gula yang didatangkan RNI disiapkan untuk pemenuhan kebutuhan gula nasional yang permintaannya saat ini masih jauh lebih tinggi dibanding produksi dalam negeri.

Arief mengatakan, gula yang diimpor RNI didatangkan secara bertahap di sejumlah pelabuhan. Pengiriman pertama telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, pada Ahad, 28 Maret 2021, sekitar 6 ribu ton. Kedatangan berikutnya di Pelabuhan Belawan Medan sekitar 15 ribu ton dan Tanjung Perak Surabaya sekitar 30 ribu ton, dan di Tanjung Priok akan datang lagi sekitar 24 ribu ton.

Arief memastikan, GKP yang sudah tiba segera didistribusikan untuk mengisi pasar konsumsi rumah tangga yang meningkat jelang puasa dan lebaran. Langkah ini guna mengantisipasi kelangkaan komoditas gula yang berpotensi terjadi saat mendekati hari besar keagamaan nasional (HBKN).

“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengamankan stok kebutuhan pokok khususnya menjelang hari besar keagamaan nasional," kata Arief.

Baca juga : Tuntunan Muhammadiyah Soal Sholat Jamaah Saat Ramadhan

Dalam pengamanan komoditas gula, Arief menjelaskan, RNI mengandeng para anggota BUMN Klaster Pangan lainnya. Di antaranya, BGR Logistic dan Berdikari Logistik untuk menjalankan aktivitas bongkar-muat dan menyiapkan fasilitas pergudangan.

Adapun gula masih menjadi bisnis utama RNI dengan total produksi gula RNI pada tahun 2020 mencapai 200 ribu ton. Saat ini perkembangan kinerja bisnis gula RNI cukup bersaing dengan industri gula lainnya di Indonesia dengan pangsa pasar RNI di pasar gula konsumsi Indonesia sekitar 12 persen.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement