REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mengatakan, selain dioperasikan untuk mengangkut penumpang dan kargo, Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka, akan difungsikan untuk Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) atau perawatan pesawat.
"Bandara Kertajati akan difokuskan juga pada MRO sehingga semua pesawat bisa maintenance di sana. Kita tahu juga bisnis bandara itu tidak hanya penumpang, ada juga kargo dan perawatan. Tadi dibahas agar Kertajati bisnis juga pada nonpenumpang, kalau kargo sudah dimulai," kata Emil sapaan akrabnya, Selasa (30/3).
Emil menuturkan, ada maskapai penerbangan internasional yang minat membuka MRO di Bandara Internasional Kertajati dan hal itupun sudah dilaporkan kepada Presiden RI saat pihaknya menghadiri rapat terbatas di Jakarta."Juga saya laporkan ke Pak Presiden ada pihak penerbangan internasional di Asia yang juga berminat membuka MRO maskapainya di Kertajati," tuturnya.
Menurut dia, Bandara Internasional Kertajati akan optimal beroperasi ketika Tol Cisumdawu selesai dibangun."Bandara Kertajati ini belum berfungsi optimal karena Tol Cisumdawu belum selesai. Tapi, tadi disampaikan Menteri PUPR bahwa Desember 2021 akan terhubung," ujarnya.
Bandara Internasional Kertajati merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam Rebana Metropolitan. Dari 13 kota industri baru yang akan dibangun di Rebana Metropolitan, Kertajati direncanakan akan menjadi kota baru dengan konsep aerocity."Patimban dengan kota maritimnya dan Kertajati dengan aerocity-nya," ujar Emil.
Baca juga : Cerita Tentara Arab Saudi yang Membelot Bela Houthi
Rebana Metropolitan sendiri diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.
Menurut Emil, Rebana Metropolitan pun diprediksi akan menyumbang satu persen pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, pemerintah pusat mendukung penuh pembangunan Rebana Metropolitan dengan akan menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Cirebon-Patimban-Kertajati atau Kawasan Rebana Metropolitan."Tadi Pak Presiden setuju, akan di follow-up melalui Perpres Percepatan Pembangunan untuk menjadi dasar hukum pemerintah pusat melakukan intervensi infrastruktur di kawasan Rebana itu,' tuturnya.
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) untuk pemanfaatan Bandara Internasional Kertajati sebagai MRO pesawat."Kami sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI dan Kasau untuk memanfaatkan kegiatan MRO di Kertajati, maka kita akan segera bangun dan kembangkan di lahan yang sudah ada secepatnya," katanya.
Budi juga memastikan, sesuai arahan Presiden RI, Bandara Internasional Kertajati akan dikonsentrasikan untuk umrah dan haji warga Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah."Sesuai arahan Presiden, umrah dan haji warga Jabar dan sebagian Jateng kita konsentrasikan di Kertajati," katanya.