Selasa 30 Mar 2021 11:43 WIB

Novel Kung Fu di AS Berhenti Cetak Diduga Rasialisme

AS hentikan cetak novel 'The Adventures of Ook and Gluk' terkait rasialisme.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
AS hentikan cetak novel 'The Adventures of Ook and Gluk' terkait rasialisme (Foto: ilustrasi)
Foto: google.com
AS hentikan cetak novel 'The Adventures of Ook and Gluk' terkait rasialisme (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Penerbit Scholastic Corp telah menghentikan penerbitan novel tentang kung fu karya pengarang anak-anak Dav Pilkey karena mengandung rasialisme terhadap pembaca Asia. Penerbit juga menyampaikan permohonan maafnya.

Buku bertajuk The Adventures of Ook and Gluk: Kung-Fu Cavemen from the Future yang pertama kali diterbitkan pada 2010, juga akan ditarik dari rak ritel dan perpustakaan.

Baca Juga

“Saya harap para pembaca akan memaafkan saya, dan belajar dari kesalahan saya bahwa stereotip dan rasialisme yang tidak disengaja dan pasif sangat berbahaya bagi semua orang,” kata Pilkey dalam sebuah pernyataan di Youtube pada 26 Maret.

Pilkey menjelaskan, novel grafis tentang sekelompok teman yang menyelamatkan dunia menggunakan kung fu sebenarnya dimaksudkan untuk menampilkan keragaman, kesetaraan, dan resolusi konflik tanpa kekerasan. Tetapi, pada akhirnya menjadi bumerang.

“Saya baru tahu bahwa buku ini juga mengandung stereotip rasial yang berbahaya dan gambaran rasialis yang pasif. Itu salah dan berbahaya bagi pembaca, teman, dan keluarga saya di Asia, dan bagi semua orang Asia," kata dia menjelaskan.

Langkah penghentian penerbitan novel grafis itu dilakukan menyusul terjadinya aksi serangan terhadap warga Asia-Amerika di Atlanta, yang menyebabkan 8 orang meninggal. Serangan tersebut membuat meluasnya gerakan #StopAsianHate.

Keputusan untuk menarik buku itu juga dilakukan menyusul penarikan beberapa judul yang ditulis beberapa dekade lalu oleh Dr Seuss bulan ini. Buku-buku tersebut ternyata mengandung citra rasis dan tidak sensitif.

Dengan dukungan penuh dari Pilkey, Penerbit Scholastic telah menghentikan publikasi pada 22 Maret, menghapus buku dari situs webnya, membatalkan pesanan pre-order, dan menarik semua buku, termasuk dari sekolah dan perpustakaan.

“Bersama-sama, kami mengakui bahwa buku ini mengabadikan rasialisme pasif. Kami sangat menyesal atas kesalahan serius ini," kata Scholastic dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Reuters pada Selasa (30/3).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement