Selasa 30 Mar 2021 13:12 WIB

Prabowo dan Menhan Jepang Sepakat Menentang Langkah China

Keduanya meminta China tak mengubah status quo di Laut China Selatan dan Timur

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
 Pulau Minamikojima (depan), Kitakojima (kanan tengah), dan Uotsuri (belakang) yang terletak di Laut Cina Timur, di Jepang disebut Pulau Senkaku, sedangkan di Cina Diaoyu.
Foto: AP
Pulau Minamikojima (depan), Kitakojima (kanan tengah), dan Uotsuri (belakang) yang terletak di Laut Cina Timur, di Jepang disebut Pulau Senkaku, sedangkan di Cina Diaoyu.

REPUBLIKA.CO.ID,  TOKYO -- Menteri pertahanan Jepang dan Indonesia pada Ahad (28/3) sepakat untuk mengajak seluruh negara di dunia menentang langkah China di perairan kawasan. Kedua negara menolak tindakan apa pun oleh China yang dapat meningkatkan ketegangan di perairan regional.

Seperti dilansir laman Kyodo News, Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Indonesia Prabowo Subianto di Tokyo. Seusai pertemuan, Kishi mengatakan, mereka akan mendesak China agar menahan diri dari upaya secara sepihak mengubah status quo di Laut Cina Selatan dan Timur.

Baca Juga

Dia juga menyuarakan keprihatinan atas penerapan undang-undang China yang memungkinkan penjaga pantainya menembaki kapal yang mengganggu apa yang dianggap perairannya. Kishi mengatakan, kedua menteri pertahanan setuju untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dan mengadakan latihan bersama pasukan Jepang dan Indonesia di Laut Cina Selatan.

Mengenai situasi Myanmar, Kishi setuju untuk bekerja sama menuju pemulihan awal pemerintahan demokratis. Menteri luar negeri dan pertahanan Jepang dan Indonesia dijadwalkan akan mengadakan pembicaraan bersama pada Selasa di Tokyo. Apa yang disebut pembicaraan dua-plus-dua itu akan menjadi yang kedua sejak Desember 2015.

Baca juga : China Ubah Peta Timur Tengah Lawan Dominasi AS

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement