Selasa 30 Mar 2021 13:20 WIB

Satgas: Pemda Perlu Simulasi Sebelum Buka Sekolah

Wiku mengatakan jangan sampai siswa menulari Covid pada orang tuanya.

Rep: Inas Widyanuratikah / Red: Bayu Hermawan
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah daerah perlu melakukan simulasi sebelum pembukaan tatap muka secara terbatas di sekolah. Pemerintah daerah harus memastikan kondisinya siap sebelum siswa diperkenankan kembali belajar di sekolah.

"Pastikan bahwa semua kondisinya siap, disimulasi mulai dari anak-anak sekolah itu berangkat dari rumah, ke sekolah, aktivitas di sekolah, sampai selesai dan kembali lagi ke rumah," kata Wiku dalam telekonferensi, Selasa (30/3).

Baca Juga

Semua proses tersebut wajib ada dalam tatanan baru yang aman namun juga produktif. Aman dari Covid-19 maksudnya jangan sampai terjadi penularan kepada anak-anak, guru, atau lingkungan tempat tinggal anak-anak tersebut.

Wiku menjelaskan, komorbid pada anak-anak memang tidak ada sehingga mereka bisa dikatakan lebih aman dari kematian akibat Covid-19. Namun, di satu sisi anak-anak tersebut memiliki orang tua yang sudah lanjut usia. Biasanya, orang tua merekalah yang sudah memiliki komorbid.

"Maka pembukaan tatap muka terbatas itu harus menjaga jangan sampai anak-anak yang sekolah mungkin tertular di dalam perjalanannya ke sekolah, atau di dalam sekolah kemudian dia menulari orang tuanya," tegasnya.

Melaksanakan pembelajaran tatap muka, penting untuk memperhatikan berbagai aspek. Persiapan yang perlu dilakukan berbagai daerah juga akan memiliki perbedaan. Hal inilah yang menjadi tugas satgas di daerah-daerah untuk menjaga persiapan pembukaan tatap muka sekolah.

Lebih lanjut, Wiku mengatakan kondisi darurat kesehatan yang sedang berlangsung harus disikapi dengan bijaksana dan hati-hati. Namun, aktivitas produktif masyarakat yang aman dari Covid-19 tetap harus didorong.

Ia menjelaskan, satgas pusat dan daerah akan terus melakukan pengawasan dan koordinasi setiap pekannya. Setiap daerah, dalam rangka melakukan aktivitas buka sekolah tentunya harus koordinasi rutin untuk persiapannya. "Untuk memastikan bantuan apa yang akan diberikan maupun saling belajar antara satu daerah dengan lainnya," ujar Wiku.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement