Selasa 30 Mar 2021 16:05 WIB

Empat Bandara Kini Layani Tes Genose C19

Prosedur layanan tes Genose-C19 akan menunggu aturan Kemenhub dan Satgas Covid-19

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara SMB II Palembang Tommy Ariesdianto melakukan tes COVID-19 dengan alat GeNose C-19 saat uji coba, di anjungan LRT bandara SMB II Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (26/3/2021). Uji coba ini dilakukan kepada 100 karyawan di lingkungan Bandara SMB II Palembang per hari sebelum digelar bagi penumpang bandara pada 1 April mendatang.
Foto: ANTARA/Feny Selly
Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara SMB II Palembang Tommy Ariesdianto melakukan tes COVID-19 dengan alat GeNose C-19 saat uji coba, di anjungan LRT bandara SMB II Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (26/3/2021). Uji coba ini dilakukan kepada 100 karyawan di lingkungan Bandara SMB II Palembang per hari sebelum digelar bagi penumpang bandara pada 1 April mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Uji coba layanan Genose C19 akan dilakukan lagi di empat bandara. Ada Yogyakarta International Airport, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Mahmud Badarudin Palembang dan Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Layanan Genose C19 ini resmi akan diberlakukan per 1 April 2021 besok. Ketua tim pengembang Genose C19, Prof Kuwat Triyana mengatakan, pihaknya sudah siap dalam melakukan uji coba layanan pemeriksaan covid-19 lewat Genose.

Uji coba layanan pemeriksaan Genose C19 di bandara ini, tidak berbeda dengan di stasiun kereta api. Namun, prosedur alur pemeriksaan Genose bagi penumpang di bandara masih akan menunggu aturan resmi dari Kemenhub dan Satgas Covid-19.

"Mudah-mudahan dalam dua hari ini sudah ke luar," kata Kuwat, Selasa (30/3). Ia menuturkan, jumlah alat Genose yang digunakan masing-masing bandara akan menyesuaikan jumlah pengunjung di setiap bandara. Dalam hitungannya, setiap bandara minimal bisa menggunakan sekitar 8-10 unit Genose.

Jika dalam satu hari satu alat Genose bisa memeriksa sekitar 250 orang, 10 unit bisa memeriksa sekitar 2.500 orang dalam satu hari. Meski begitu, penumpang disarankan datang ke bandara lebih awal menghindari penumpukan antrian.

Kuwat mengungkapkan, saat ini jumlah alat Genose yang sudah diproduksi mencapai 3.000 lebih unit. Angka ini masih cukup kecil dibandingkan permintaan lembaga pendidikan, sekolah, kantor maupun hotel sampai Agustus mencapai 50.000 unit.

"Namun, kapasitas produksi Genose saat ini di UGM mampu memproduksi hingga 15 ribu unit per bulan. Itu belum permintaan dari luar negeri," ujar Kuwat.

Meski permintaan pengadaan Genose semakin bertambah, Kuwat menekankan, Genose sebagai alat yang lahir saat masa pandemi akan terus dikembangkan. Apalagi, alat mengandalkan kecerdasan buatan (AI), jadi perlu terus dikembangkan.

"Kita akan terus kembangkan kemampuannya," kata Kuwat. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement