REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden tidak berniat untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Hal itu dikonfirmasi Gedung Putih pada Senin (29/3).
Ditanya apakah pendekatan diplomatik Biden ke Korea Utara akan mencakup "pertemuan dengan Presiden Kim Jong-un", seperti halnya yang dilakukan mantan Presiden Donald Trump, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, "Saya rasa pendekatannya (Biden) akan sangat berbeda dan itu bukan niatannya," kata Psaki.
Korea Utara meluncurkan jenis baru rudal balistik taktis jarak dekat pekan lalu, sehingga memicu Washington untuk meminta pertemuan komite sanksi Dewan Keamanan PBB (UNSC), yang kemudian mengkritik uji coba tersebut. Biden pada Kamis menuturkan AS masih terbuka untuk diplomasi dengan Korut meski kegiatan uji coba rudal berlangsung, tetapi memperingatkan bahwa akan ada aksi balasan jika Korut kian berulah.
Korut pada Sabtu (27/3) mengatakan pemerintahan Biden mengambil langkah awal yang salah dan menabur "permusuhan mendalam" dengan mengkritik apa yang disebut uji coba rudal pertahanan diri. Trump sudah tiga kali menggelar KTT dengan Kim Jong-un, dan saling bertukar surat. Akan tetapi, hubungan keduanya lantas membeku dan negara bersenjatakan nuklir itu menyatakan bahwa pihaknya tidak akan terlibat lebih jauh, kecuali AS mencabut kebijakan permusuhannya.