Selasa 30 Mar 2021 17:14 WIB

Polisi Dalami Perampokan Bank di Tangerang

Pelaku perampokan bank bawa senjata api dan tembak petugas keamanan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Indira Rezkisari
Police line, Dua pelaku bersenjata api merampok uang pengisian ATM  BRI unit Kukun Rajeg, Tangerang.
Foto: Wikipedia
Police line, Dua pelaku bersenjata api merampok uang pengisian ATM BRI unit Kukun Rajeg, Tangerang.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Pihak kepolisian masih mendalami kejadian perampokan yang terjadi di KCI BRI unit Kukun Rajeg, Kabupaten Tangerang, Selasa (30/3) dini hari. Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Banten, Kombes Pol Martri Sonny, menyampaikan, polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menelisik motif dugaan tindak pidana pencurian tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi.

Martri menjelaskan, kejadian perampokan diketahui dilakukan oleh dua orang pelaku yang menggunakan mobil minibus warna hitam, sesaat setelah mobil vendor pengisian uang mesin ATM masuk dan parkir di halaman kantor BRI unit Kukun Rajeg. “Kita lihat dari CCTV, pelakunya itu kan hanya terpaut sekitar satu menitan saja setelah mobil vendor pengantar uang datang. Ini yang akan dilakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut, motifnya apa, korelasinya apa, terhadap peristiwa ini,” ujar Martri kepada wartawan, Selasa (30/3).  

Baca Juga

Berdasarkan hasil rekaman kamera tersembunyi (CCTV) dan saksi-saksi yang sudah diperiksa, dia mengatakan, pelaku membawa senjata api dalam melancarkan aksinya. “Kalau senjata yang kita lihat dari CCTV maupun keterangan saksi itu sejenis revolver, tapi sementara ini kayaknya itu rakitan,” kata dia.  

Dalam insiden tersebut, satu orang yang merupakan security dari vendor pengisian uang ATM mengalami luka tembak karena mencoba melarang pelaku mengambil uang. Sehingga pelaku disebut tak segan melumpuhkan korban.

Hingga saat ini, Martri mengatakan sudah memeriksa empat orang saksi. “Sementara ini kita baru memeriksa dari saksi security dari BRI sendiri satu orang, kemudian dari korban, dan dua orang dari vendor, jadi ada empat orang yang kita periksa,” tutur dia.  

Martri juga menyampaikan akan mendalami perihal pelaksanaan pengerjaan pengisian uang ATM yang dilakukan petugas vendor pada tengah malam atau pagi dini hari. Polisi akan memeriksa pihak vendor untuk mengetahui standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan.

“Ini masih kita dalami. Menurut keterangan sementara dari karyawan BRI, yang punya ATM itu kan vendornya, jadi dia punya indikator. Vendor itu sudah satu paket, termasuk pelayanan, penyediaan ATM-nya, pengantaran uang,” terangnya.

Selain itu, lanjutnya, terkait dengan keamanan, Martri menyebut pihak vendor juga sudah memiliki petugas keamanan sendiri. “Vendornya juga menyediakan security-nya, jadi hanya memang mereka saja, tidak melibatkan aparat keamanan, dalam hal ini Polri,” jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement