Selasa 30 Mar 2021 19:30 WIB

Ini Penyebab Ajakan Boikot Piala Dunia Qatar 2022 Muncul

Qatar terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Perayaan di Qatar saat FIFA mengumumkan negara kaya minyak itu akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Foto: REUTERS/Fadi Al-Assaad
Perayaan di Qatar saat FIFA mengumumkan negara kaya minyak itu akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Qatar menuai penolakan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 oleh sejumlah pesepak bola dan negara paling terkemuka di Eropa. Jeda internasional Maret telah menyaksikan banyak tim memprotes prospek bermain Piala Dunia 2022 di Qatar, dengan kualifikasinya sekarang sedang berlangsung di Eropa.

Qatar dianugerahi hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 oleh FIFA pada tahun 2010, mengalahkan persaingan dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang dan Australia dalam pemungutan suara. 

Baca Juga

Pada saat itu, ada keributan memikirkan turnamen sepak bola internasional paling bergengsi yang diadakan di negara yang hampir tidak memiliki sejarah sebelumnya dalam olahraga tersebut. Kurangnya warisan sepak bola Qatar telah membuatnya harus membangun delapan stadion baru pada waktunya untuk tahun 2022, sementara putaran final itu sendiri dipindahkan ke musim dingin untuk melawan panas musim panas yang ekstrem.

Namun di sisi lain, protes bermunculan setelah laporan Guardian pada 23 Februari mengindikasikan ada pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan perlakuan terhadap pekerja migran, seperti dikutip dari Marca, Selasa (30/3). Laporan tersebut menyatakan, sejak Qatar terpilih jadi tuan rumah Piala Dunia 2010, lebih dari 6.500 pekerja migran telah meninggal di negara itu. Iklim yang panas serta kondisi kerja dan kehidupan yang tidak layak menjadi penjelasan yang memungkinkan untuk itu.

Setelah laporan tersebut, tim nasional Norwegia adalah yang pertama melakukan protes pada bulan Maret, memperlihatkan kaus bertuliskan "Hak asasi manusia di dalam dan di luar lapangan" menjelang pertandingan kualifikasi mereka melawan Gibraltar. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement