Selasa 30 Mar 2021 20:13 WIB

Klaster Takziah, Sultan: Masyarakat Sering Seenaknya Sendiri

Munculnya klaster ini dikarenakan masyarakat mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Mas Alamil Huda
Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Foto: Antara
Sri Sultan Hamengkubuwono X.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dua klaster baru penyebaran Covid-19 muncul di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, yang berasal dari klaster takziah. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut, munculnya klaster ini dikarenakan masyarakat mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.

"Ya (masyarakat) sering seenaknya sendiri," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (30/3).

Ia menyebut, Pemerintah Kabupaten Sleman juga mengabaikan pengawasan terhadap protokol kesehatan. Hal ini, katanya, menyebabkan warga juga seenaknya sendiri untuk tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Untuk itu, ia meminta pemerintah kabupaten maupun kota se-DIY agar mengetatkan pengawasan. Begitu pun dengan mobilitas masyarakat yang harus dijaga agar tidak muncul kembali klaster baru penularan Covid-19.

"Saya mohon Pemkab Sleman itu memperhatikan mobilitas masyarakat untuk tidak seenaknya sendiri. Disiplin (protokol kesehatan) harus diterapkan, semua kepala daerah (juga harus disiplin), khususnya Sleman," ujarnya.

Seperti diketahui, dua klaster takziah tersebut ditemukan di Dusun Blekik, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik dan di Dusun Plalangan, Desa Pandowoharjo. Dilaporkan 44 orang positif Covid-19 di Dusun Blekik berdasarkan swab antigen dan lebih dari 30 orang positif di Dusun Plalangan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement