REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dua klaster baru penyebaran Covid-19 muncul di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, yang berasal dari klaster takziah. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut, munculnya klaster ini dikarenakan masyarakat mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.
"Ya (masyarakat) sering seenaknya sendiri," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (30/3).
Ia menyebut, Pemerintah Kabupaten Sleman juga mengabaikan pengawasan terhadap protokol kesehatan. Hal ini, katanya, menyebabkan warga juga seenaknya sendiri untuk tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Untuk itu, ia meminta pemerintah kabupaten maupun kota se-DIY agar mengetatkan pengawasan. Begitu pun dengan mobilitas masyarakat yang harus dijaga agar tidak muncul kembali klaster baru penularan Covid-19.
"Saya mohon Pemkab Sleman itu memperhatikan mobilitas masyarakat untuk tidak seenaknya sendiri. Disiplin (protokol kesehatan) harus diterapkan, semua kepala daerah (juga harus disiplin), khususnya Sleman," ujarnya.
Seperti diketahui, dua klaster takziah tersebut ditemukan di Dusun Blekik, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik dan di Dusun Plalangan, Desa Pandowoharjo. Dilaporkan 44 orang positif Covid-19 di Dusun Blekik berdasarkan swab antigen dan lebih dari 30 orang positif di Dusun Plalangan.