Rabu 31 Mar 2021 04:26 WIB

Latkop UKM Jatim Jadi Center of Excellence Koperasi

Fasilitas ini dapat meningkatkan keahlian manajerial pelaku UMKM Jatim

Rep: Wilda Fizkriyani/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gedung UPT Pelatihan Koperasi dan UKM Jatim (Latkop UKM) di Perum Bulan Terang Utama, Jalan Raya Ki Ageng Gribig, Madyopuro, Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (30/3).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gedung UPT Pelatihan Koperasi dan UKM Jatim (Latkop UKM) di Perum Bulan Terang Utama, Jalan Raya Ki Ageng Gribig, Madyopuro, Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gedung UPT Pelatihan Koperasi dan UKM Jatim (Latkop UKM). Fasilitas ini terletak di Perum Bulan Terang Utama, Jalan Raya Ki Ageng Gribig, Madyopuro, Kedungkandang, Kota Malang. 

Gedung UPT Latkop UKM dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare (ha) dengan empat lantai. Lantai satu untuk ruang pelayanan publik sedangkan lantai dua untuk perkantoran. Lantai tiga untuk aula mini dan kelas, lantai empat untuk olahraga dan rooftop. Latkop UKM Jatim ini juga dilengkapi fasilitas perpustaskaan, e-library, dan podcast.

Khofifah berharap keberadaan Latkop UKM Jatim bisa menjadi center of excellence bagi pelaku koperasi dan UMKM Jatim. Fasilitas ini bisa memberikan penguatan keahlian manajerial bagi para pelaku UMKM di Jatim. "Misalnya, di sisi pengemasan, desain grafis, digitalisasi, hingga pengolahan yang higienis serta jejaring pemasaran," kata Khofifah, Selasa (30/3).

Menurut Khofifah, kekuatan UMKM di Jatim mulai era pandemi Covid-19 sampai sekarang masih mengalami pelemahan. Melalui Latkop diharapkan persoalan ini bisa bangkit kembali. Kemudian pada saat yang sama lompatan pasar juga bisa dijangkau lebih jauh.

Khofifah berpendapat Latkop UKM Jatim sangat strategis. Hal ini karena keberadaan UMKM di Jatim mampu menjadi tulang punggung PDRB Jatim sebesar 56,94 persen. Apalagi saat ini jumlah koperasi aktif di Jatim mencapai 22.450 dengan jumlah anggota dan pengelola 3,987 juta orang. Jumlah pelaku UMKM sebanyak 9,78 juta orang. 

Selain itu, koperasi-koperasi terbaik dan terpilih sebagian besar berada di Malang Raya. "Terlebih, //support// dari perguruan tinggi di Malang Raya juga luar biasa, baik dalam hal pelatihan maupun program-program lainnya," kata Khofifah.

Salah satu penyiapan yang bisa dilakukan lewat Latkop UKM, yakni dengan membangun penguatan digitalisasi IT dalam pelatihannya. Dengan demikian, para pelaku koperasi dan UMKM siap melakukan perdagangan secara daring. Dalam hal ini, baik dari sisi pemasaran maupun teknis fotografi sebelum produk dipasarkan. 

Selanjutnya, Latkop UKM Jatim bisa bersinergi dengan Kota Malang yang memiliki start up tertinggi di Jatim untuk menyiapkan  e-commerce. "Tentunya perlu diperkuat dengan pembelajaran secara online," ungkap perempuan berhijab ini.

Latkop UKM Jatim juga bisa memanfaatkan podcast maupun aplikasi lainnya untuk memberikan pencerahan bagi para pelaku koperasi dan UMKM. Hal ini terutama untuk pelaku yang ingin saling berinteraksi secara real time

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, Mas Purnomo Hadi mengatakan, peresmian ini diselenggarakan secara seremonial sebagai rasa syukur telah selesainya pembangunan aset pengganti milik Pemprov Jatim oleh PT Jasa Marga. Dia berharap fasilitas ini bisa dipergunakan untuk melayani masyarakat. Hal ini terutama untuk memasifkan gerakan koperasi dan pelaku UMKM di Jawa Timur dengan lebih baik.

Adapun mengenai total lahan Latkop UKM seluas 2,5 ha. Namun pihaknya hanya memanfaatkan lahan 1,5 hektare. "Karena yang satu hektare rencananya akan digunakan untuk pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) yang diinisiasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN)," ucap dia.

Untuk pengembangannya, Dinas Koperasi dan UKM Jatim telah mengajukan surat permohonan kepada Sekretariat Daerah, Bappeda, dan BPKAD, dilengkapi dengan desain perencanaan pembangunan. Rencana pembangunan asrama beserta fasilitasnya ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 106 miliar. 

Lokasi Latkop UKM  cukup strategis karena dekat dengan pintu keluar tol dan berada di dataran tinggi. Oleh sebab itu, Purnomo berharap keberadaan Latkop UKM bisa menarik wisatawan untuk memanfaatkan asrama dengan konsep dan manajemen hotel bintang tiga sebagai pilihan akomodasi. Sebab, lokasi hotel berbintang terdekat dari area tersebut sekitar tujuh kilometer. 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement