REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah tengah menyiapkan sejumlah kebijakan dalam mempercepat pemulihan pariwisata pascapandemi di Tanah Air agar sektor tersebut kembali bangkit. "Disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan tetap prioritas utama dalam membangkitkan kembali dunia pariwisata," kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Barekraf Rizki Handayani di Padang, Selasa (30/3).
Ia menyampaikan hal itu pada webinar bertemakan Membangkitkan Optimisme Pariwisata Untuk Pemulihan Ekonomi Sumbar. Terdapat lima tren berwisata pascapandemi yaitu penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata menjadi pertimbangan wisatawan.
Kemudian prioritas wisatawan terhadap kebersihan meningkat, dan pilihan aktraksi meminimalkan pertukaran orang atau sentuhan, waktu tempuh penerbangan kurang dari tiga jam dan wisatawan cenderung berwisata ke tujuan domestik.Pemerintah berupaya menerapkan akselerasi sertifikasi penerapan protokol Clean, Health, Safety dan Environment (CHSE) pada destinasi wisata.
Untuk itu, perlu dilakukan pengaturan pengunjung maksimum dalam satu tempat mencegah terjadinya kerumunan. Lalu mendorong penciptaan aktraksi dan daya tarik baru melalui even festival, pagelaran seni, wisata kuliner, wisata olahraga, wisata pendidikan dengan membangun rasa aman dan nyaman.
Pariwisata nusantara merupakan modal awal kebangkitan untuk menjadi destinasi pilihan di Asia Tenggara. Pariwisata Indonesia dapat pulih dengan terus melakukan pengembangan wisata nusantara sebagai pondasi bagi wisatawan asing.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga akan menerapkan strategi inovasi dengan pendekatan big data untuk memetakan potensi dan penguatan sektor pariwisata yang ada. Selain itu juga dilakukan adaptasi penerapan protokol CHSE pada destinasi wisata dan kolaborasi semua pihak untuk memulihkan sektor pariwisata dan industri kreatif dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.