REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Yayasan Amaliah Astra (YAA) melalui Masjid Astra tak henti bersyiar menjelang Ramadan. Terbaru, Masjid Astra menggelar Lomba Murottal Quran Nasional secara daring Sabtu, (27/3) lalu.
Lomba ini ditujukan kepada imam-imam masjid dan jamaahnya di seluruh Indonesia. Tercatat, peserta yang mendaftar berjumlah 392 orang berasal dari 24 provinsi, antara lain dari Aceh, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah hingga Nusa Tenggara Barat.
Selama pandemi, masjid sebagai pusat pendidikan Alquran diharapkan terus memberi pengajaran sesuai kaidah yang benar. Lomba Murottal diharapkan bisa menyemangati para penggiat Alquran dan meningkatkan standar mutu bacaan serta pemahaman Qurannya
"Syiar masjid harus tetap berjalan saat pandemi. Lomba ini wujud semangat melaju bersama Masjid Astra dan masjid-masjid seluruh Indonesia, untuk terus produktif dalam bekerja dan beribadah," ujar Ketua Masjid Astra, Boy Kelana Soebroto.
Bertindak sebagai dewan juri adalah Ustaz Miftahul Arifin, Lc. Dari Islamic Center Wadi Mubarok, Bogor. Kapasitasnya sebagai pemegang lisensi imam-imam quran juga sebagai perwakilan Indonesia yang terpilih juri tahfidz internasional di Saudi Arabia membuat lomba kian menarik.
Setelah melewati penyisihan dan final, keluar sebagai juara 1 (satu) adalah Zulkarnaen Fadly berasal dari Masjid Al Hasanah, Jawa Barat. Juara 2 (dua) direbut oleh Zezen Sukrillah dari Masjid Jami Al Ikhlash, Jawa Barat. Sedangkan juara 3 (tiga) adalah Fikri Rizalie dari Masjid Al Ummah, Kalimantan Selatan.
Juara Harapan 1 (satu) direbut oleh Hamdan Syukri, dari Masjid Darul Ilmi, Sumatra Barat. Kemudian Juara Harapan 2 (dua) Sam'ani, dari Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq, Jawa Barat dan Juara Harapan 3 (tiga) Muhammad Syauqil dari Masjid An Nur, Jawa Timur.