Seorang warga Palestina bentrok dengan seorang polisi wanita perbatasan Israel selama demonstrasi untuk memperingati Hari Tanah, dan untuk memprotes pemukim Israel yang mengunjungi situs arkeologi terdekat, di desa Sebastia, dekat kota Nablus, Tepi Barat, Selasa (30/3). (FOTO : AP / Majdi Mohammed)
Sebuah keluarga Palestina kembali ke rumah mereka setelah melarikan diri dari gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel selama demonstrasi memperingati Hari Tanah, di desa Sebastia, dekat kota Nablus, Tepi Barat, Selasa (30/3). (FOTO : AP / Majdi Mohammed )
Warga Palestina bereaksi terhadap granat suara yang ditembakkan oleh pasukan Israel selama demonstrasi untuk memperingati Hari Tanah, dan untuk memprotes pemukim Israel yang mengunjungi situs arkeologi terdekat, di desa Sebastia, dekat kota Nablus, Tepi Barat, Selasa (30/3). (FOTO : AP / Majdi Mohammed)
Sebuah granat suara ditembakkan oleh pasukan Israel selama demonstrasi untuk memperingati Hari Tanah, dan untuk memprotes pemukim Israel yang mengunjungi situs arkeologi terdekat, di desa Sebastia, dekat kota Nablus, Tepi Barat, Selasa (30/3). (FOTO : AP / Majdi Mohammed)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, NABLUS -- Warga Palestina terlibat bentrok dengan polisi pendudukan Israel, saat melakukan aksi demonstrasi untuk memperingati Hari Tanah Palesatina, dan untuk memprotes pemukim Israel yang mendatangi situs arkeologi di desa Sebastia, dekat kota Nablus, Tepi Barat, Selasa (30/3).
Rakyat Palestina hari ini Selasa (30/3) memperingati 45 tahun Hari Tanah dengan melakukan aksi unjuk rasa dan pawai damai yang digelar di beberapa kota di dalam wilayah pendudukan Israel.
Hari Tanah Palestina digelar setiap tanggal 30 Maret, untuk memperingati pencaplokan tanah Palestina oleh rezim zionis Israel. Pada 30 Maret 1976 lalu, warga Palestina menggelar aksi mogok massal dan demonstrasi dari Galilea ke Negev hingga terjadi bentrokan yang mengakibatkan korban jiwa enam orang Palestina dan ratusan lainnya menderita luka-luka.
sumber : AP
Advertisement