REPUBLIKA.CO.ID, Korea Utara kembali melakukan uji coba peluncuran rudal pada Kamis (25/3). Peluncuran rudal ini merupakan yang pertama kali dilakukan saat Amerika Serikat dipimpin oleh Presiden baru Joe Biden. Peluncuran rudal seri terahyar itu menjadi ujian buat Biden bagaimana merespons sikap Korut.
Berikut kemampuan rudal terbaru Korut yang diklaim Pyongyang.
- Rudal yang diluncurkan merupakan proyektil penjelajah taktis terbaru.
- Rudal mampu mencapai target sejauh 600 kilometer
- Rudal bisa membawa muatan seberat 2,5 ton.
- Rudal dapat membawa hulu ledak nuklir.
- Analis mensinyalir misil yang diluncurkan merupakan tipe sama seperti ditunjukkan pada parade militer 0ktober 2020 seri KN23, dan mereka telah meningkatkan kemampuannya.
Respons Peluncuran Rudal
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan Korea Utara (Korut) tentang berlanjutnya uji coba rudal mereka. Biden mengancam, akan ada konsekuensi jika Pyongyang meningkatkan ketegangan “Kami sedang berkonsultasi dengan sekutu dan mitra kami, dan akan ada respons jika mereka (Korut) memilih melakukan eskalasi. Kami akan merespon sesuai," kata Biden.
-Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menilai peluncuran rudal Korut ini merupakan ancaman bagi perdamaian. "Peluncur pertama kurang dari satu tahun merupakan ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas di Jepang dan kawasan dan melanggar resolusi PBB," kata Suga seperti disiarkan NHK.