REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, empat terduga teroris yang ditangkap pascaledakan bom bunuh diri gereja Katedral, Kota Makassar, telah dibaiat di markas salah satu ormas terlarang.
"Perannya ikut dalam perencanaan mengikuti kajian di Villa Mutiara dan telah berbaiat di markas organisasi yang terlarang yang saat itu dipimpin Ustadz Basri," kata Ramadhan di Gedung Humas Polri, Jakarta, Selasa.
Keempat terduga tersebut, berinisial AS, SAS, RM dan AN, selain dibaiat, mereka juga sudah mengikut Idad atau pengambilan sumpah setia sebagai anggota kelompok. Menurut Ramadhan, keempat terduga teroris memiliki keterkaitan dengan dua pelaku bom bunuh diri di gerbang gereja Katedral Kota Makassar, L dan YSF.
"AS memiliki peran ikut dalam perencanaan aksi amaliyah bersama L dan YSF, juga mengikuti kajian di Vila Mutiara," kata Ramadhan.
Kemudian terduga SAS yang mengetahui betul tentang perencanaan bom bunuh diri yang dilakukan pasangan suami istri L dan YSF. Untuk terduga RM memiliki peran melakukan survei ke lokasi tempat amaliyah L dan YSF.
"Artinya sudah direncanakan titik dilakukan aksi amaliyah L dan YSF," kata Ramadhan.
Selanjutnya terduga AN juga mengikuti perencanaan dan kajian dan berbaiat ke Abu Bakar Al Baghdadi petolan kelompok militan ISIS. Sehari setelah penangkapan 4 terduga di Makassar, Tim Densus 88 Anti Teror kembali menangkap 3 terduga teroris, ketiganya adalah perempuan.
Baca juga : Akhirnya CVR Pesawat Siriwijaya Air SJ182 Berhasil Ditemukan
Sehingga total ada 9 terduga teroris yang ditangkap terkait bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar, termasuk 2 pelaku bom bunuh diri yang sudah tewas. Mereka yang dibaiat di markas organisasi terlarang tahun 2015 berikarar setia kepada ISIS, sedangkan baiat di Villa Mutiara tahun 2019 berikrar kepada JAD.
Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi ledakan bom bunuh diri di gerbang masuk Gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Ahad (28/3) pukul 10.30 WITA. Kejadian tersebut mengakibatkan dua pelaku bom bunuh diri yakni pasangan suami istri tewas di lokasi, dan sekitar 14 orang terluka.