Rabu 31 Mar 2021 01:54 WIB

10 Fakta Pengantin Baru Pelaku Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar

Polisi mengungkap pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pengantin baru.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
10 Fakta Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja di Makassar
10 Fakta Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja di Makassar

Pasangan suami istri berinisial L (suami) dan YSF (istri), melakukan serangan bom bunuh diri. Berikut adalah fakta-fakta pasutri keji ini.

Informasi ini dihimpun dari pemberitaan detikcom hingga Selasa (30/03).

L dan YSF bermukim di Makassar, L memboncengkan YSF dan melakukan penyerangan bom bunuh diri ke Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/03) pagi. Saat itu, misa di Gereja telah selesai.

Gara-gara pasutri ini, 20 warga terluka. Berikut adalah 10 fakta mengenai pengantin baru ini:

1. Kelahiran 1995

Kedua pelaku termasuk generasi milienial. L dan YSF sama-sama kelahiran pertengahan '90-an.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menyebut sepasang generasi muda ini terpapar radikalisme.

"Karena teridentifikasi pelaku kelahiran tahun '95, jadi inisialnya L dengan istrinya adalah termasuk tentunya kalangan milenial yang sudah menjadi ciri khas korban dari propaganda jaringan teroris," di Makassar, Senin (29/03).

Mereka berdua berdomisili di Ibu Kota Sulawesi Selatan, Makassar. Kota ini jugalah yang menjadi lokasi sasaran aksi teror mereka berdua.

Mereka berdua tinggal di kontrakan, di Jl Tinumbu, Lorong 132, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar.

2. Jualan makanan

L dan YSF sama-sama berjualan makanan. Fakta ini terungkap dari keterangan ibunda dari YSF.

"(Kesehariannya) jual online, makanan. Itu suaminya yang antar (pesanan makanan)," kata EM (ibu). Namun demikian YSF, menurut ketrangan polisi, juga merupakan pegawai swasta.

Baca juga : Akhirnya CVR Pesawat Siriwijaya Air SJ182 Berhasil Ditemukan

3. Ikut JAD Kajian Villa Mutiara

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa pasutri ini ikut dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), kelompok terorisme, di Villa Mutiara.

"Masing-masing perannya bersama dengan L dan YSM, mereka ada dalam satu kelompok Kajian Villa Mutiara namanya," sebut Sigit di Mapolda Sulsel, Senin (29/03).

4. Pengantin baru, dinikahkan teroris

Dua pelaku bom bunuh diri itu tergolong sebagai pengantin baru. Usia pernikahan mereka baru satu semester. Mereka dinikahkan tersangka teroris lain bernama Risaldi, sosok yang ditangkap pada Januari 2021 dan terkait aksi pemboman di Gerjea di Jolo, Filipina, pada 2018.

"Saudara L dan YSF ini beberapa bulan yang lalu, tepatnya 6 bulan lalu, dinikahkan oleh Risaldi," kata Jenderal Sigit.

5. Ibunda jarang bertemu YSF

YSF, istri dari L, punya ibunda berinisial EM. Ibunda sudah jarang bertemu putrinya sejak putrinya itu menikah dengan L.

"Jadi jarang ketemu selama sudah menikah. Biasa ji datang di rumah tapi jarang," kata EM.

6. Tanda tanya kehamilan

Perkara hamil atau tidaknya YSF si istri L memang belum pasti, namun tanda tanya kehamilan menjadi asumsi yang faktual. Soalnya, asumsi ini juga diperbincangkan oleh orang yang pernah berinteraksi dengan L.

"Ya ada 2 informasi. Ada yang bilang mengandung atau hamil, ada yang bilang nggak," ujar Ketua RT di Kecamatan Bontoala, Nuraeni, saat dimintai konfirmasi wartawan di Makassar, Senin (29/03).

"Keluarganya katanya hamil. Tantenya ada yang bilang hamil 4 bulan katanya. Tapi dari orang tuanya katanya tidak (hamil)," katanya.

7. Bikin bom via tutorial online

Pasutri ini, L dan YSF bisa bikin bom berkat teknologi internet. Mereka mengakses tutorial membuat benda berbahaya itu. Pelatihnya juga dari mancanegara.

"Ada informasi ini juga berkaitan dengan online training di media sosial yang dikembangkan oleh mereka. Jadi mereka mengembangkan tata cara pembuatan bahan peledak," ujar Kepala BNPT Irjen Boy Rafli Amar.

8. Dibelikan bahan peledak oleh JAD

JADmemang organisasi teroris nan berbahaya. Kelompok hitam inilah yang membelikan bahan peledak untuk L dan YSF.

"Dan juga berperan membeli bahan yang akan digunakan sebagai alat untuk melakukan bom bunuh diri," kata Kapolri Jenderal Sigit.

Baca juga : Aa Gym Cabut Gugatan Cerai ke Teh Ninih

9. Surat wasiat

Sebelum melakukan bom bunuh diri itu, L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tuanya. Hal ini diungakpkan oleh Kapolri Jenderal Sigit.

"Isinya mengatakan bahwa yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid," kata Jenderal Sigit.

10. Akan dimakamkan di Maros, Sulsel

Ketua RT di tempat L dan YSF mengontrak, Nuraeni, mengatakan pengantin teroris itu akan dikebumikan di Kabupaten Maros. Saat ini orang tua YSF tengah berada di Maros. Adanya informasi ini merupakan fakta, terlepas apakah rencana pemakaman ini akan terealisasi atau tidak.

"Karena langsung dimakamkan di sana, nggak dibawa ke sini. Dua-duanya (L dan YSF dimakamkan di Maros), kan kampung suaminya itu," tutur Nuraeni.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement