REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta tim yang menyelidiki asal-usul pandemi Covid-19 mendalami kemungkinan kebocoran laboratorium sebagai penyebab menyebarnya virus. Berdasarkan draf hasil penelitian yang telah beredar, tim peneliti WHO dan China mengesampingkan teori tentang kebocoran lab.
“Meskipun tim telah menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium adalah hipotesis yang paling kecil kemungkinannya, hal ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut, berpotensi dengan misi tambahan yang melibatkan ahli spesialis, yang siap saya kerahkan,” kata Ghebreyesus pada Selasa (30/3).
Sebelumnya Ghebreyesus mengatakan semua hipotesis tentang asal-usul SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 tetap terbuka dan membutuhkan studi lebih lanjut. "Semua hipotesis terbuka, dari apa yang saya baca dari laporan, serta memerlukan studi lengkap dan lebih lanjut," kata Ghebreyesus dalam konferensi pers pada Senin (29/3).
Sebelumnya Associated Press (AP) berhasil memperoleh salinan draf tentang hasil studi bersama WHO dan China tentang asal-usul SARS-Cov-2 penyebab Covid-19. Di dalamnya dijelaskan, skenario paling mungkin terkait rantai penyebaran adalah virus dibawa kelelawar, kemudian ditularkan ke manusia lewat hewan lain. Tim mengusulkan penelitian lebih lanjut di setiap area, kecuali hipotesis kebocoran laboratorium.
Para peneliti membuat daftar empat skenario dalam urutan kemungkinan. Mereka menyimpulkan bahwa penularan melalui hewan kedua sangat mungkin terjadi. Mereka mengevaluasi kemungkinan penyebaran langsung dari kelelawar ke manusia.
Penyebaran melalui produk makanan 'rantai dingin' mungkin terjadi, tapi cukup mustahil.Kerabat terdekat dari virus penyebab Covid-19 telah ditemukan pada kelelawar, yang diketahui membawa virus korona.
Namun laporan tersebut mengatakan, jarak evolusioner antara virus kelelawar ini dan SARS-CoV-2 diperkirakan beberapa dekade. Hal itu menunjukkan adanya hubungan yang hilang.
Tim WHO yang diutus menyelidiki asal-usul Covid-19 tiba di Wuhan, China, pada 14 Januari lalu. Sebelum melakukan misinya, mereka menjalani isolasi terlebih dulu selama dua pekan. Terdapat beberapa tempat yang dikunjungi tim WHO selama proses penyelidikan.
Pertama adalah rumah sakit Wuhan yang paling awal menangani pasien Covid-19. Mereka juga menyambangi pasar tradisional Huanan, tempat yang diduga kuat menjadi rantai awal penularan Covid-19.
Selain itu, tim WHO turut mengunjungi Institut Virologi Wuhan. Seperti diketahui, sempat beredar teori bahwa Covid-19 disebabkan oleh kebocoran virus dari laboratorium di institut tersebut. Namun China telah membantah hal itu.