Jumat 02 Apr 2021 05:55 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Moderasi dalam Islam

Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu berlaku tidak adil.

Red: Ani Nursalikah
Naskah Khutbah Jumat: Moderasi dalam Islam
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Naskah Khutbah Jumat: Moderasi dalam Islam

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Jindar Wahyudi, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Boyolali Alumni Pondok Hajjah Nuriyah Shabran UMS 1990

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَا بِاللهِ شَهِيْدًا. اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَاِركْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَاللهُ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاالله اِتَّقُواللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ تَعَالَى: وَكَذَالِكَ جَعَلْنَاكُمْ اُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُ شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا

Baca Juga

Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Dalam kesempatan khutbah jum’at ini marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita sehingga kita dapat melaksanakan shalat jum’ah ini. Sebagai wujud rasa syukur itu marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, dengan taqwa yang sebenar-benarnya taqwa, agar kita mampu mewujudkan diri sebagai hamba yang terpilih oleh Allah sebagai hamba yang mulia di Sisi-Nya.

Firman Allah.

وَكَذَٰلِكَ جَعَلۡنَٰكُمۡ أُمَّةٗ وَسَطٗا لِّتَكُونُواْ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَيَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَيۡكُمۡ شَهِيدٗاۗ

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu (QS. Al Baqarah : 143)”

Kata al wasath dalam bahasa Arab bisa bermakna keadilan, kebaikan dan pertengahan antara dua ujung. Walaupun ayat tersebut terkesan berbicara dalam konteks kehidupan di akherat kelak tetapi banyak para ulama seperti Ibnu Jarir, Yusuf Qardhawi, Quraish Shihab dan beberapa ulama kontemporer saat lain, memberi makna umatan wasathan adalah umat yang adil, baik, tengahan dan seimbang atau moderat dalam konteks kehidupan di dunia sekarang ini.

Mengingat adanya beberapa ayat Al Qur’an dan sabda Nabi Muhammad SAW yang mendorong kepada kita untuk bersikap adil dan moderat dalam konteks kehidupan di dunia ini seperti; Janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil (QS. Al Maidah; 8).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement