Rabu 31 Mar 2021 07:14 WIB

Pemkab Bogor Diminta Perbaiki Data Vaksinasi

Data ini nantinya menjadi dasar bagi Pemprov Jabar dalam menyalurkan vaksin

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Sekdis Dinkes Kabupaten Bogor, Achmad Zaenuddin memantau kedatangan 25.600 dosis vaksin Sinovac di kantor Dinkes Kabupaten Bogor, Selasa (26/1)
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Sekdis Dinkes Kabupaten Bogor, Achmad Zaenuddin memantau kedatangan 25.600 dosis vaksin Sinovac di kantor Dinkes Kabupaten Bogor, Selasa (26/1)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat saat ini tengah menyoroti proses vaksinasi di Kabupaten Bogor. Pasalnya, data vaksinasi di Kabupaten Bogor masih tidak tersusun rapih.Hal itu ditemukan dalam hasil evaluasi yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat melalui Petugas Penghubung (liasion officer) Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Engkus Sutisna dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

Engkus menegaskan, saat ini Pemprov Jawa Barat tengah menanti data komprehensif terkait penerimaan, penyaluran dan penggunaan vaksinasi di Kabupaten Bogor. Dimana, data tersebut nantinya akan dibahas saat pertemuan kembali dengan Pemprov.

"Kesimpulannya hasil rapat ini adalah kami dari Jabar meminta data yang komprehensif dan minggu ini deadline pengumpulan data. Jadi nanti di provinsi akan ada pertemuan membahas data tersebut," kata Engkus kepada wartawan di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Selasa (30/3).

Data tersebut, kata Emgkus, nantinya akan dijadikan landasan bagi Pemprov Jawa Barat untuk menyalurkan vaksin ke Kabupaten Bogor. Sehingga, saat ini Pemprov Jabar tengah melakukan pengecekan ulang. Dari proses pengecekan ulang tersebut, bisa diketahui apakah vaksinasi yang selama ini dilakukan di Kabupaten Bogor sudah tepat sasaran atau justru kurang.

Termasuk juga, kata Engkus, hambatan dan masalah di lapangan selama pemberian vaksin Covid-19 terhadap seluruh penerima sasaran."Pada akhirnya kita ketahui apakah vaksinasi sudah tepat sasaran atau kurang. Kita juga ingin mengetahui hambatan dan permasalahan di lapangan. Nah data ini akan berpengaruh kepada berapa banyak stok vaksin yang akan kirimkan lagi nantinya," jelasnya.

Baca juga : Mufti Tunisia Minta Umat Lanjutkan Vaksinasi Saat Ramadhan

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan stok opname melalui aplikasi SMILE dari setiap puskesmas. Pemeriksaan ini ditujukan agar Dinkes Kabupagen Bogor dapat mengetahui berapa sisa vaksin yang ada di setiap puskesmas. Sebab, saat ini stok vaksin yang ada di gudang Dinkes Kabupaten Bogor tersisa tinggal 543 ampul."Stok kita sekarang sedang kita lakukan dengan aplikasi SMILE sedang kita lakukan pengecekan di seluruh puskesmas. Tapi di tempat kami ada 543 vial. Jadi sekarang sedang kita cek di aplikasi SMILE diseluruh puskesmas, okay," katanya.

Lebih lanjut, Mike menuturkan, sejauh ini Kabupaten Bogor sudah menerima vaksin sebanyak 50.370 ampul yang ditujukan untuk 136.650 orang penerima. Sementara, dalam persentase, dosis pertama yanh diberikan sudah mencapai 82 persen, dan untuk dosis kedua baru 27,2 persen, karena proses penyuntikkan masih berjalan."Tapi khusus untuk nakes dosis kedua sudah mencapai 88 persen," katanya.

 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement