UGM Bangun Kawasan Pusat Kepemimpinan dan Kebudayaan DIY
Red: Fernan Rahadi
Kampus UGM Yogyakarta. | Foto: Wahyu Suryana.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Gadjah Mada (UGM) akan membangunan gedung untuk pusat pengembanganan kreativitas, kepemimpinan, dan kebudayaan dalam satu kawasan. Gedung ini nantinya menjadi pusat pertemuan antara mahasiswa, publik, dan pelaku usaha. Menempati lahan bekas Gelanggang Mahasiswa dan Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri seluas kurang lebih empat hektar ini akan dibangun menjadi satu kawasan dan harapannya akan menjadi gedung ikonik yang ada di Yogyakarta.
Rektor UGM Prof Panut Mulyono,mengatakan bangunan gedung baru ini akan menjadi kawasan terbuka yang bisa diakses oleh publik. Di gedung ini, kata Panut, seluruh kegiatan mahasiswa dan publik dalam menyalurkan kreativitas, pengembangan kepemimpinan dan pentas kesenian dan kebudayaan serta kegiatan olahraga.
"Gedung ini dalam satu kawasan dan terbuka untuk publik, ada angkringan dan berbagai tempat olah raga," kata Panut Mulyono usai melakukan audiensi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan, Senin (29/3).
Menurut Panut, desain gedung tersebut masih dalam proses finalisasi sehingga pihaknya meminta masukan dan saran dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Setelah mendapat masukan tersebut dan pihaknya akan melakukan penyempurnaan desain gedung untuk menuju tahap lelang dan dimulainya proses pembangunan. "Kita memohon saran dengan Gubernur terkait dengan gedung ini untuk memajukan pendidikan, kepemimpinan dan kebudayaan," katanya.
Bangunan sebagai pusat kreativitas, kepemimpinan, dan kebudayaan ini menurut Panut akan menempati lahan seluas kurang lebih empat hektar dimana bangunan gedung mencakup 60 persen dari luas area lahan tersebut. "Totalnya ada 4 hektar dan 60 persennya bangunan," katanya.
Rektor UGM berharap bangunan baru ini akan menambah bangunan ikonik yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun lebih dari itu dari bangunan ini maka akan muncul calon-calon pemimpin bangsa di masa depan dalam bidang kepemimpinan, wirausaha dan pengembangan kesenian dan kebudayaan. "Dari tempat ini kita akan mendorong mahasiswa, masyarakat dan pelaku usaha untuk berinteraksi. Bahkan di sini juga perusahaan bisa merekrut lulusan berbakat dan ahli di bidangnya," katanya
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan gedung yang akan dibangun oleh UGM nantinya menjadi satu kawasan dalam pengembangan pusat kreativitas, kepemimpinan dan kebudayaan untuk publik dan mahasiswa. "Kita ingin ini menjadi kawasan taman kebudayaan, pusat pendidikan, pusat aktivitas mahasiswa, kepemimpinan dan kebudayaan yang diintegrasikan menjadi satu kesatuan," paparnya.
Sri Sultan mengharapkan dengan adanya gedung ini mahasiswa akan lebih aktif dalam mengembangkan potensi dan bakat kreativitas yang dimilikinya. "Saya tidak ingin mahasiswa setelah kuliah lalu pulang, mereka tidak harus pulang tapi bisa ikut diskusi dan ngobrol. Kita ingin suasana itu bisa dibangun," katanya.