Rabu 31 Mar 2021 08:22 WIB

WHO Rilis Laporan Penyelidikan Asal Usul Covid-19

Sebanyak 34 ahli dari WHO dan China terlibat melakukan penelitian.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis laporan tentang penelusuran terhadap asal usul virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19. Penelitian juga dilakukan bersama China terkait masalah-masalah seperti jalur virus dan penyelidikan di berbagai negara lainnya ke depan.

Sebanyak 34 ahli dari WHO dan China terlibat melakukan penelitian untuk mengetahui asal usul Covid-19 di Wuhan. Penelitian berlangsung selama 28 hari, mulai 14 Januari hingga 10 Februari lalu.

Baca Juga

Tim ahli WHO dan Cina membuat penilaian tentang kemungkinan jalur virus yang paling berpotensi. Menurut laporan tersebut, pengenalan Covid-19 melalui inang perantara"sangat mungkin terjadi, termasuk pengenalan melalui produk rantai makanan atau produk beku. Sementara, pengenalan virus melalui insiden laboratorium dideskripsikan sebagai sangat tidak mungkin.

Seperti dilansir China.org, para ahli juga mengedepankan serangkaian rekomendasi untuk penebitian di masa depan. Di antaranya adalah dengan mengembangkan database informasi yang komprehensif, melakukan penelitian retrospektif dan sistematis lebih lanjut seputar kasus sebelumnya dan kemungkinan inang, dan menganalisis peran berbeda dari cold chain dalam kemungkinan pengenalan dan penyebaran virus.

Pemerintah China meyakini bahwa penelitian bersama akan memberi dampak positif dalam mempromosikan kerja sama global untuk penelusuran asal Covid-19. Sementara itu, WHO memberi pengarahan mengenai laporan yang disampaikan anggota tim gabungan Liang Wannian.

Menurut Wannian, penelitian penelusuran asal usul virus Corona jenis baru di China adalah bagian dari studi global tentang asal-usul virus dan ini merupakan langkah pertama. Semua kesimpulan dan rekomendasi dalam laporan tersebut didasarkan pada perspektif global dan penelitian di masa depan tidak akan terbatas pada area tertentu.

Meski proses menemukan sumber virus masih berlangsung, bukti dan data yang disertakan dalam laporan ini masih memberikan gambaran sekilas tentangnya. Sebagai contoh, tim meninjau data dari studi yang diterbitkan dari berbagai negara yang menunjukkan sirkulasi awal dari wabah Covid-19.

Temuan itu menunjukkan bahwa beberapa sampel yang diduga positif terdeteksi lebih awal, dibandingkan kasus pertama yang ditemukan di Wuhan. Hal ini menunjukkan kemungkinan sirkulasi yang terlewat di negara lain. Meski demikian, penting untuk menyelidiki potensi ini lebih awal.

“Pelacakan asal mula virus corona jenis baru adalah tentang sains, dan itu harus dilakukan bersama oleh para ilmuwan di seluruh dunia,” ujar Chen Xu, kepala Misi Cina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa.

Chen mengatakan penelitian bersama akan memainkan peran positif dalam mempromosikan penelusuran asal di banyak negara dan wilayah di seluruh dunia. Ini sekaligus memberikan panduan ilmiah bagi umat manusia untuk lebih memahami virus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement