REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Habib Luthfi bin Yahya mengingatkan pentingnya bersyukur kepada Allah, Rasul-Nya, para orang tua, ulama serta para tokoh pendiri bangsa.
Rais Am Jamiyah Ahlu Thariqah Al Mutabarah An Nahdiyah itu juga mengingatkan umat agar tidak mudah untuk dibenturkan satu sama lainnya.
Hal ini disampaikan Habib Luthfi saat memperingati maulid Nabi Muhammad dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan yang diselenggarakan Pondok Pesantren Putri Al Kenaniyah Jakarta Timur pada Selasa (30/3) malam.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu mengatakan bahwa maulid adalah bagian dari syukur. Bersyukur kepada Allah karena telah mengutus Rasulullah yang menunjukkan manusia kepada jalan yang benar. Bersyukur kepada Rasulullah yang membimbing umatnya sehingga dapat mengetahui kebenaran sejati.
Dia juga mengajak menjadi manusia yang pandai bersyukur atas jasa-jasa orang tua. Menurutnya orang yang dapat membawa arti berterimakasih atas jasa-jasa orang tua maka keimanannya pun akan semakin bertambah.
Habib Luthfi mengajak merenungkan perjuangan kedua orang tua yang telah bersusah payah membesarkan anak-anaknya.
Bahkan lebih jauh, Habib Luthfi mengajak umat untuk merenungkannya betapa besarnya perjuangan orang tua di masa lampau ketika masa penjajahan dan kemerdekaan. Di tengah kesulitan ekonomi, tekanan penjajahan, para orang tua di masa lalu rela berjuang untuk meraih kemerdekaan.
Karena itu menurutnya adalah hal yang baik ketika seorang anak berziarah kubur, membacakan tahlil mendoakan orang tua yang telah meninggal.
Habib Luthfi juga mengingatkan agar tidak melupakan perjuangan para ulama dan Wali Songo yang mensyiarkan Islam di Tanah Air. Sehingga kini banyak orang Indonesia yang memeluk Islam.
Habib Luthfi mengajak untuk meneladani semangat perjuangan para Wali Songo dalam berdakwah. "Mari kita tingkatkan terima kasih kita kepada para beliau-beliau. Tidak mudah menjadi umat yang mudah dipicu, mudah kena hoaks, sehingga sesama kita terkadang benturan. Malu baginda Nabi kalau melihat umatnya mudah dibenturkan," katanya.