Jumat 02 Apr 2021 11:27 WIB

Amazon dan Tiga Korporasi Asing Jadi Pemungut PPN

Ditjen Pajak menambah 4 perusahaan yang ditunjuk sebagai pemungut PPN

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Amazon dan Tiga Korporasi Asing jadi Pemungut PPN (Foto: Unsplash/Christian Wiediger)
Amazon dan Tiga Korporasi Asing jadi Pemungut PPN (Foto: Unsplash/Christian Wiediger)

Direktur Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan menambah empat perusahaan yang ditunjuk sebagai pemungut pajak pertambahan nilai (PPN) perdagangan melalui sistem elektonik (PMSE) atas produk digital yang dijual kepada pelanggan di Indonesia.

Empat perusahaan tersebut bakal memungut PPN sebesar 10% mulai 1 April 2021. Empat perusahaan yang baru ditunjuk sebagai pemungut PPN ini adalah Amazon.com.ca, Inc., Image Future Investment (HK) Limited, Dropbox International Unlimited Company, dan Freepik Company S.L.

Baca Juga: Pajak Punya Peran Sentral Kembalikan Defisit Anggaran 3% di 2023

"Dengan penunjukan ini, mulai 1 April 2021 para pelaku usaha tersebut akan mulai memungut PPN atas produk dan layanan digital yang mereka jual kepada konsumen di Indonesia," kata Ditjen Pajak seperti dikutip Warta Ekonomi, Rabu (31/3/2021).

Adapun tarif PPN yang harus dibayar pelanggan adalah 10% dari harga sebelum pajak. Pemungut wajib mencantumkan pada kuitansi atau invoice yang diterbitkan penjual sebagai bukti pungut PPN.

Dengan penambahan empat perusahaan, jumlah total pemungut PPN PMSE yang telah ditunjuk DJP menjadi 57 badan usaha. Ditjen Pajak akan terus mengidentifikasi dan melakukan sosialisasi kepada sejumlah perusahaan lain yang menjual produk digital luar negeri ke Indonesia.

Harapannya, dalam waktu dekat jumlah pelaku usaha yang ditunjuk sebagai pemungut PPN produk digital akan terus bertambah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement