Klaster Baru di Sleman, Sekda DIY : Berangkat dari Kerumunan
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Ilustrasi Covid-19 | Foto: Pixabay
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, klaster baru penularan Covid-19 yang muncul di Kabupaten Sleman berasal dari ketidakpatuhan dalam penerapkan protokol kesehatan. Sebelumnya, ditemukan dua klaster baru di Sleman yakni klaster takziah.
"Kalau sampai ada klaster (baru), berangkat dari kerumunan, kerumunan yang tidak mematuhi protokol kesehatan," kata Aji, di kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (30/3).
Ia meminta agar hal tersebut menjadi perhatian bagi banyak pihak. Diharapkan, kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 lebih tinggi mengingat kasus terkonfirmasi positif di DIY masih terus bertambah tiap harinya.
"Kalau kemudian muncul klastr baru, tentu terkait dengan kurangannya kehati-hatian kita. Ini menjadi tugas kita bersama untuk bisa mengatasi," ujarnya.
Selain itu, posko yang ada di tingkat kelurahan hingga RT/RW juga diminta untuk dimaksimalkan. Artinya, posko tersebut tidak hanya untuk mengawasi mobilitas masyarakat.
Namun, posko tersebut juga diharapkan dapat melakukan penegakan bagi masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan. Bahkan, katanya, petugas posko dapat melaporkannya ke tingkat kecamatan, kabupaten hinga provinsi.
"Kalau memang di luar kapasitasnya, artinya tidak mampu menangani di tingkat posko tentu bisa dilaporkan ke atas. Ke Kecamatan, ke kabupaten bahkan ke provinsi supaya tidak terjadi kemungkinan-kemungkinan adanya klaster baru," jelas Aji.