REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Program Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik yang diterapkan Polda Jabar di Kota Bandung baru enam hari dilaksanakan. Namun sejak 23 Maret uji coba dilakukan, jumlah pelanggar terus meningkat hingga 63.813 kasus.
Pelanggar yang terekam kamera yang dipasang di 21 titik itu terdiri dari pengemudi mobil dan sepeda motor. "Kami pantau sampai tanggal 29 Maret ada 63.813 pelanggar,’’ kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Chaniago.
Dikatakan Erdi, polantas sudah menerakan sanksi terhada pelanggar yang jumlahnya puluhan ribu tersebut. Ia mengatakan, para pelanggar akan menerima surat tilang ke alamat yang tertera dalam lat nomor kendaraan bermotor.
"Uji coba sudah selesai. Kita sekarang mengirim surat tilang ke para pelanggar sesuai dengan alamat yang tercatat di plat nomor,’’ ujar dia.
Menurut Erdi, pelanggar yang terekam kamera CCTV tersebut di antaranya tidak memakai sabuk pengaman sebanyak 43.132, melebihi kecepatan 8.931, tidak menggunakan helm 6.109, menerobos lampu merah 3.333, dan menggunakan ponsel saat berkendara sebanyak 2.308.
"Sebagian besar pelanggar adalah pengendara mobil yang tidak mengenakan sabuk pengaman saat berkendara,’’ cetus dia.
Sebagaimana diketahui, Polda Jabar meresmikan tilang elektronik di Kota Bandung sejak Selasa (23/3). Untuk tahap awal sebanyak 12 ETLE dipasang di sejumlah titik strategis di Kota Bandung yang dilengkapi kamera pengawas. Ke depan akan terasang sebanyak 21 titik ETLE.
"Ini merupakan sistem penegakan hukum di bidang lalu lintas yang berbasis teknologi informasi," kata Kapolda, Irjen Pol Ahmad Dofiri dalam peluncuran ETLE secara nasional di Mapolda Jabar.
Menurut Dofiri, Polda Jabar akan menambah ETLE dalam waktu dekat hingga total terpasang di 21 titik. Ia berharap ETLEyang terhubung langsung dengan server di desk office ini bisa menjawab keinginan masyarakat dalam penegakkan aturan lalu lintas secara transparan.
"Sebanyak 21 titik seluruhnya dipasang di Kota Bandung. Nantinya wilayah lain akan menyusul seperti Cirebon. Mudah mudahan tidak lama direalisasikan," kata dia.