REPUBLIKA.CO.ID,Ridwan menjadi pembicara pada Musyawarah Nasional ke-XIV Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia, di kampus Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, Selasa (30/3). Diundang dengan kapasitas sebagai ketua umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET), Ridwan Kamil mengajak mahasiswa bergabung memberi kontribusi dan kolaborasi dalam program ADPMET.
"Saya hadir sebagai ketua umum ADPMET dan membuka diri ke teman-teman BEM kalau ada yang tertarik di klaster energi mari gabung (kolaborasi) dengan organisasi kami," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika. Kang Emil, demikian dirinya kerap disapa mengatakan, kolaborasi ADPMET dengan mahasiswa bidang energi dapat lebih menyuarakan kemandirian energi guna kehidupan yang lebih baik masa depan. Ia menyambut baik rencana sejumlah kampus di Padang yang akan mandiri energi listrik melalui pemanfaatan sungai-sungai di wilayahnya.
"Kita harus berkolaborasi menyuarakan kemandirian energi, seperti tadi ada kampusnya mau bikin listrik sendiri dari sungai-sungai yang ada di sini, itu bagus," ujarnya. Kampanye kemandirian energi ini juga sedang gencar di Jawa Barat. Kang Emil mengungkapkan, kampung-kampung adat di Jabar yang rata-rata sudah mandiri listrik harus dijadikan semangat akan pentingnya energi yang ramah lingkungan.
"Termasuk di Jabar ada banyak kemandirian energi jadi bisa mendukung tugas PLN," ucapnya. Sebagai Ketua ADPMET, Ridwan Kamil punya target memperjuangkan keadilan bagi daerah-daerah penghasil migas. Salah satunya ADMET sedang mengajukan proposal ke Pertamina agar ladang-ladang minyak yang tidak terpakai bisa dimanfaatkan untuk dikelola daerah.
"Sebagai pemimpin daerah penghasil migas dan energi terbarukan keadilan sedang diperjuangkan, contoh ada ladang-ladang minyak yang tidak dipakai oleh Pertamina karena skalanya kecil saya sedang dimohonkan untuk dikelola daerah-daerah," ungkapnya. Kendati berskala kecil namun sangat berarti bagi daerah untuk dikelola dan memberi kebermanfaatan bagi masyarakat.
"Mungkin receh buat Pertamina tapi luar biasa buat daerah, nah itu sedang kita perjuangkan," ucapnya. Selain itu, ADMPET juga sedang mengupayakan energi terbarukan hadir di seluruh daerah. Menurut Kang Emil, saat ini baru 4,5 persen yang sudah menerapkan energi terbarukan, sisanya masih energi yang belum ramah lingkungan. "Kita baru 4,5 persen sisanya masih energi yang tidak ramah lingkungan, itu kita perjuangkan supaya hadir di daerah-daerah," pungkasnya.