REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Imam sekaligus khatib Masjid Nabawi, Syekh Dr Abdul Baari bin Awad al-Tsubaiti menyampaikan tentang doa yang bersumber dari Alquran. Doa ini sungguh luar biasa dengan kata dan makna yang komprehensif.
Doa tersebut mengumpulkan semua yang terbaik di dunia ini dan mengabarkan soal apa yang dibutuhkan di akhirat. Doa ini juga meniadakan setiap kejahatan yang disebut dalam Alquran. Allah SWT berfirman:
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ "Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS Al Baqarah: 201). Dalam riwayat hadits, Anas bin Malik berkata:
كان أكثر دعاء النبي ﷺ اللهم ربنا آتنا في الدنيا حسنة، وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار "Doa Nabi Muhammad SAW yang paling sering diucapkan adalah, 'Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia ini dan kebaikan di akhirat, dan lindungi kami dari siksaan neraka'."
Lebih lanjut, Syekh Al-Tsubaiti menjelaskan, seorang Muslim yang merenungkan doa ini, maka sebetulnya dapat diketahui bahwa doa ini menunjukkan adanya hubungan yang saling melengkapi antara dunia dan akhirat sehingga tidak ada pertentangan antarkeduanya. "Dunia adalah jalannya, dan akhirat adalah tujuan akhir. Akhirat adalah tempat memanen dan menuai buah-buahan yang matang di dunia," jelasnya.
Syekh Al-Tsubaiti juga memaparkan, orang yang melakukan perjalanan menuju Rabb-nya tentu menyadari apa yang telah ditetapkan di dunia dan akhirat sehingga ditanamkan dalam-dalam di lubuk hatinya.
Dengan demikian, ketika orang tersebut berdoa kepada Allah SWT agar diberi kebaikan di dunia, hatinya dipenuhi harapan datangnya kebaikan di akhirat kelak karena dia menyadari betul akhirat adalah tujuan akhir. Allah SWT berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu'. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS Az Zumar 10)
Adapun siapa yang meletakkan sedikit akhirat di dalam hatinya, dan menjadikan dunia sebagai akhir dari tujuannya, maka Allah SWT memberi peringatan sebagaimana dalam surat At Taubah ayat 38.
أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ ۚ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ "...Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit."
Karena itulah, seorang Muslim yang berpikir tentu meyakini bahwa perjalanannya di dunia ini hanyalah lintasan menuju dunia yang lain, yang dalam hal ini adalah akhirat.
إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ "Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami." (QS Al Anbiya: 90)
Sumber: masrawy