REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyatakan warga Palestina memiliki hak untuk kembali ke tanah airnya. Hal itu disampaikan bertepatan dengan peringatan 45 tahun Hari Tanah Palestina yang jatuh pada 30 Maret.
Haniyeh mengatakan, peringatan Hari Tanah Palestina adalah penegasan hak warga Palestina untuk kembali. “Ini adalah hak suci yang tidak dapat diabaikan atau ditinggalkan,” kata Haniyeh dalam sebuah pernyataan kepada Anadolu Agency, Rabu (31/3).
Dia mengungkapkan Hari Tanah adalah hari abadi dalam mengenang rakyat Palestina. “Ini menandai konfrontasi langsung antara orang-orang di tanah yang diduduki pada 1948 dan pendudukan Zionis, yang mencoba untuk mengontrol serta menetap di bagian berharga dari tanah kami Palestina yang diduduki,” ucapnya.
Hari Tanah Palestina adalah peringatan pembunuhan enam warga Palestina selama aksi protes terhadap keputusan Israel mengambil alih sekitar 21 ribu dunam tanah pada 30 Maret 1976. "Selama (konfrontasi), sejumlah orang terluka dan syahid. Orang Palestina memperingati kenangan ini setiap tahun karena membawa banyak simbol, yang terpenting adalah bahwa tanah adalah inti dari konflik antara kami dan pendudukan ini," ujar Haniyeh.
Dia mengatakan rakyat Palestina telah melakukan pengorbanan tak ternilai dan berharga untuk melindungi tanahnya dari aneksasi dan proyek permukiman ilegal Israel. “Oleh karena itu, saya memberikan salam khusus kepada orang-orang di pendudukan Palestina pada tahun 1948 dan saya meyakinkan mereka bahwa pertempuran itu satu dan takdirnya sama,” ucapnya.
Haniyeh meyakinkan rakyat Palestina akan memiliki entitas politik dan negara di atas tanahnya sendiri. “Insya Allah,” ujar Haniyeh.