REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR, JABAR -- Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di sejumlah wilayah pada Juli 2021. Sebab, hingga saat ini belasan ribu guru belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 karena stok vaksin tambahan yang diajukan belum sampai.
Bupati Cianjur Herman Suherman, Rabu (31/3), mengatakan, hingga saat ini vaksinasi tahap II untuk pegawai publik, termasuk tenaga pengajar di Cianjur baru 10 persen yang sudah mendapatkan dari 20 ribu orang guru dengan status PNS dan honorer.
"Tercatat baru 2.000 orang guru yang sudah mendapatkan vaksinasi, sedangkan sisanya masih belasan ribu yang belum. Sehingga proses pembelajaran tatap muka, tetap akan dilakukan pada bulan Juli, namun terbatas bagi sekolah yang 100 persen gurunya sudah mendapatkan vaksinasi," katanya.
Ia menjelaskan, untuk mengejar target seluruh tenaga pengajar di Cianjur mendapatkan vaksinasi, pihaknya telah mengajukan tambahan dosis vaksinasi ke pusat melalui Pemprov Jabar. Harapannya sebelum bulan Juli seluruh guru sudah mendapatkan vaksinasi.
"Kita berharap pembelajaran tatap muka, dapat digelar secara serentak, namun bagi tenaga pengajar yang belum mendapatkan vaksinasi, untuk sementara tetap menjalani proses belajar mengajar secara online, sambil menunggu vaksinasi tuntas," kata Herman Suherman.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, hingga saat ini baru 10 persen tenaga pengajar di Cianjur yang sudah menjalani vaksinasi. Sisanya 18 ribu orang masih menunggu karena stok vaksinasi yang tidak mencukupi.
"Mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi tahap pertama dan kedua, baru 2.000 orang atau 10 persen dari jumlah guru se Cianjur sebanyak 20 ribu orang. Mereka mendapatkan vaksinasi bersama dengan lansia di sejumlah lokasi di Cianjur," katanya.
Pihaknya telah mengajukan tambahan dosis ke pusat melaui pemprov untuk mengejar target seluruh guru di Cianjur, sudah mendapatkan vaksinasi sebelum belum Juli. "Harapan kami, seluruh guru sudah mendapatkkan vaksinasi, sebelum bulan Juli, sehingga target pembelajaran tatap muka dapat digelar," demikian Yusman Faisal.