REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena mengharapkan investigasi kecelakaan pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC dapat segera selesai. Saat ini Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah menemukan dua komponen kotak hitam yakni flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR).
"Dengan telah ditemukannya bagian terakhir dari kotak hitam ini maka kami berharap agar proses investigasi dapat segera diselesaikan," kata Jefferson dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (31/3).
Dia mengharapkan data yang didapatkan oleh KNKT dapat segera memberikan kejelasan mengenai penyebab kecelakaan dari pesawat dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021. Dengan begitu, Jefferson mengtakan dapat menjawab misteri penyebab kecelakaan pesawat tersebut.
Jefferson pun turut menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung dan membantu selama proses pencarian ini berlangsung. "Atas nama Sriwijaya Air saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu selama proses pencarian, evakuasi serta identifikasi kecelakaan pesawat SJ-182," ungkap Jefferson.
KNKT akan merilis laporan final kecelakaan Sriwijaya Air setelah satu tahun melakukan investigasi. "Satu tahun itu batasan merilis laporan final. Kalau bisa lebih cepat, kita lakukan lebih cepat dari satu tahun," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam konferensi video di kantor KNKT, Rabu (31/3).
Jika lebih dari satu tahun belum bisa merilis laporan final, Soerjanto mengatakan KNKT tetap akan merilis laporan. Hanya saja, laporan tersebut hanya berisi apa saja yang sudah dilakukan selama satu tahun dan kendala yang dihadapi.
"Sebelum menerbitkan laporan final, kami akan berikan draft laporan final kepada pihak terkait untuk meminta saran," ujar Soerjanto.