Rabu 31 Mar 2021 19:56 WIB

AP II Minta Maaf atas Mati Listrik Bandara Minangkabau

Arus listrik di Bandara Minangkabau padam pada Rabu dini hari pukul jam 02.30 WIB

Kendaraan melintas di depan terminal baru Bandara Internasional Minangkabau, Padangpariaman, Sumatera Barat, Kamis (11/6/2020). Terminal baru yang ditargetkan resmi beroperasi Februari 2020 itu hingga kini belum dapat digunakan karena pandemi COVID-19 yang membuat perubahan pola operasional menjadi minimal
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Kendaraan melintas di depan terminal baru Bandara Internasional Minangkabau, Padangpariaman, Sumatera Barat, Kamis (11/6/2020). Terminal baru yang ditargetkan resmi beroperasi Februari 2020 itu hingga kini belum dapat digunakan karena pandemi COVID-19 yang membuat perubahan pola operasional menjadi minimal

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) menyampaikan permohonan maaf atas insiden mati listrik yang terjadi di bandara itu.

"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengguna jasa bandara, penumpang, mitra kerja dan semua pemangku kepentingan atas ketidaknyamanan dan kondisi yang terjadi," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra di Padang, Rabu (31/3).

Arus listrik di Bandara Minangkabau padam pada Rabu dini hari pukul jam 02.30 WIB sampai pukul 06.25 WIB. Ia menjelaskan, pada kondisi normal sistem kelistrikan di Bandara Minangkabau memiliki akses khusus yang diberikan PLN atau layanan premium. Berdasarkan hasil pengecekan oleh tim teknis, ini terjadi karena gangguan pada panel Building Automatic System (BAS) di ruang kontrol penghubung sistem kelistrikan BIM.

"Alhamdulillah, jam 6.25 WIB tadi pagi aliran listrik di BIM sudah mulai normal dan layanan di BIM sudah kembali berjalan," ujarnya.

Ia menilai, hal ini dapat dikatakan keadaan kahar, karena untuk perawatan berkala di Bandara Minangkabau dilakukan setiap hari dan sistem penghubung selalu dinyalakan setiap enam jam sesuai dengan standar operasional prosedur untuk dihubungkan dengan generator pembangkit listrik cadangan.

Bandar Udara Internasional Minangkabau merupakan bandara bertaraf internasional di Sumbar yang melayani penerbangan untuk Kota Padang. Bandara ini berjarak sekitar 23 kilometer dari pusat Kota Padang dan terletak di wilayah Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.

Bandar Udara Internasional Minangkabau mulai dibangun pada 2002 dan dioperasikan secara penuh pada 22 Juli 2005 menggantikan Bandar Udara Tabing. Bandara ini merupakan bandara satu-satunya di dunia yang memakai nama etnis.Sejak 1 Januari 2012, jam operasional bandara ini diperpanjang oleh PT Angkasa Pura II hingga pukul 00.00 WIB, yang sebelumnya hanya dibuka hingga pukul 21.00 WIB.

Bandara Internasional Minangkabau memiliki kapasitas 5,7 juta penumpang pesawat setiap tahun, atau meningkat signifikan dibandingkan sebelumnya yang hanya 2,2 juta penumpang per tahun setelah dilakukan pembangunan terminal baru.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement