Rabu 31 Mar 2021 20:33 WIB

Gubernur NTB: MotoGP Mandalika Tetap Digelar Oktober

Dorna Sports direncanakan datang ke NTB pada 7 April guna melihat perkembangan.

Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Mandalika International Street Circuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (4/3/2021). Berdasarkan data Mandalika Grand Prix Association (MGPA), ITDC dan PT PP per Februrari 2021 progres pembangunan lintasan sirkuit MotoGP itu secara kumulatif mencapai 53,27 persen dan ditargetkan selesai pada pertengahan 2021.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Mandalika International Street Circuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (4/3/2021). Berdasarkan data Mandalika Grand Prix Association (MGPA), ITDC dan PT PP per Februrari 2021 progres pembangunan lintasan sirkuit MotoGP itu secara kumulatif mencapai 53,27 persen dan ditargetkan selesai pada pertengahan 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah memastikan, penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB, tetap digelar pada Oktober 2021, meski masih berstatus cadangan.

"Jadwal tahun ini tetap Oktober dan Pak Jokowi (Presiden RI) juga menginginkan tetap Oktober, MotoGP digelar," ujarnya didampingi Gubernur Bali Wayan Koster seusai penandatanganan MoU antara Pemprov NTB dan Pemprov Bali di Rumah Jabatan Jaya Sabha, Kota Denpasar, Bali, Rabu (31/3).

Baca Juga

Zulkieflimansyah mengatakan, untuk menindaklanjuti itu, Dorna Sports direncanakan datang ke NTB pada 7 April guna melihat perkembangan pembangunan sirkuit yang masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

"Kenapa saya datang melakukan kerja sama dengan Pemprov Bali adalah salah satunya agar perhelatan MotoGP Mandalika bisa sesuai jadwal. Yakni, pernak-pernik serta cendera mata untuk penontonnya bisa dibantu disiapkan oleh UMKM Bali. Sehingga, saat Dorna datang, semua kita pastikan sudah siap seluruhnya," ujarnya.

Gubernur NTB mengatakan, penandatanganan MoU enam Kepala OPD antara Pemprov Bali dan NTB kali ini adalah salah satu upaya meyakinkan kesiapan NTB dalam menghelat MotoGP tahun ini. Hingga saat ini, penyelesaian pembangunan Sirkuit Mandalika terus dikebut oleh PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bersama Mandalika Grand Prix Association (MGPA).

"Kalau dari ITDC, mereka yakin jika sirkuit itu sangat layak. Tapi tetap, prosesnya dilihat kesiapan dan kelayakannya oleh Dorna," ucap Bang Zul, panggilan akrab Zulkieflimansyah.

Ia menilai, dari segi kesiapan lintasan, Sirkuit Mandalika sudah sangat siap dan tinggal penyelesaiannya saja hingga pertengahan tahun ini. Hanya, ada faktor teknis lainnya yang harus dilihat. 

Saat ini, disebut Gubernur masih ditimbang-timbang pemerintah mengingat masih berlangsungnya pandemi Covid-19. Ia mengatakan, jika dilaksanakan Oktober nanti, tantangan terbesarnya adalah kesiapan mengelola penonton dengan jumlah banyak. Bahkan, ada kemungkinan, tanpa penonton yang datang.

"Kalau tidak ada penonton sayang juga. Karena asyiknya MotoGP ini kan penontonnya banyak dan menengah bawah. Beda dengan Formula 1 yang penontonnya, relatif kelas menengah ke atas," jelasnya.

Meski demikian, Zulkieflimansyah menegaskan MotoGP Mandalika bisa saja terselenggara tahun ini. Namun dengan catatan, program vaksinasi berjalan dengan lancar, sehingga pandemi bisa dikendalikan dengan baik dalam beberapa bulan ke depan.

"Kalau bisa seperti itu, ya pasti terselenggara di tahun ini. Maka, kita fokus bagaimana vaksinasi itu bisa berjalan sesuai target," tegas Bang Zul.

Di sisi lain, ia mendapat informasi jadwal MotoGP sirkuit Mandalika sudah keluar juga untuk tahun depan. Rencananya, balapan 2022 bakal digelar pada Maret.

"Tahun depan itu sudah keluar, bulan Maret. Untuk tahun ini, yang sudah pasti kan Superbike sekitar November," katanya.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mendukung pelaksanaan MotoGP di sirkuit Mandalika bisa terlaksana secepatnya. Apalagi, Presiden Jokowi juga menginginkan hal itu, karena akan menguntungkan kedua daerah.

"MotoGP ini menjadi pembicaraan dan Presiden membicarakan itu. Tentunya, Bali sangat mendukung itu karena nanti transportasi, akomodasi antarkedua daerah bisa saling mendukung dan dikerjasamakan," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement