Rabu 31 Mar 2021 21:36 WIB

Vaksinasi Belum Tentu Hentikan Penyebaran Covid-19

Jangan beranggapan ada vaksin, pandemi sudah berakhir.

Vaksinasi yang sedang berjalan di daerah belum tentu bisa menghentikan penyebaran Covid-19 karena cakupannya masih rendah (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/DEDI SINUHAJI
Vaksinasi yang sedang berjalan di daerah belum tentu bisa menghentikan penyebaran Covid-19 karena cakupannya masih rendah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Mochammad Bisri, menyatakan vaksinasi yang sedang berjalan di daerah itu belum tentu bisa menghentikan penyebaran Covid-19. Pasalnya cakupan vaksinasi masih rendah.

"Capaian vaksinasi Kepri baru sekitar 12 persen," ujarnya di Tanjungpinang, Rabu (31/3).

Dia mengatakan vaksinasi memang menjadi salah satu upaya dan harapan pemerintah untuk menurunkan kasus Covid-19 serendah-rendahnya. Selain vaksinasi, kata dia, tentunya disiplin dan patuh protokol kesehatan masih jadi kunci utama guna memutus mata rantai penularan Covid-19.

Protokol kesehatan yang dimaksud meliputi memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.Bisri juga menyampaikan kondisi protokol kesehatan masyarakat dalam dua bulan terakhir makin longgar.

Di beberapa tempat keramaian, seperti pasar dan tempat-tempat wisata banyak ditemukan warga abai protokol kesehatan, misalnya tidak memakai masker dan menjaga jarak. "Jangan beranggapan ada vaksin, pandemi sudah berakhir. Protokol kesehatan wajib diterapkan, termasuk penerima vaksinasi Covid-19," kata dia.

Terkait kenaikan kasus Covid-19 di Kepri dalam dua pekan terakhir, dia menyampaikan kenaikan itu lumrah terjadi, karena masih dalam situasi pandemi. Menurut dia, apabila ditemukan satu kasus baru positif Covid-19, maka biasanya akan diikuti dengan kasus-kasus positif lainnya. "Proses itu terjadi setelah dilakukan proses tracing atau pelacakan terhadap kontak erat," kata Mochammad Bisri.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kepri jumlah kasus konfirmasi sampai saat ini mencapai 9.163 orang, dengan rincian kasus aktif 238 orang (2,60 persen), sembuh 8.696 orang (94,90 persen), dan meninggal 229 orang (2,50 persen).

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement