Kamis 01 Apr 2021 00:05 WIB

Ini Waktu Ideal untuk Tidur Menurut Ahli Neurosains

Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk tidur malam?

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk tidur malam?
Foto: pxhere
Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk tidur malam?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak bisa dipungkiri, mendapatkan tidur malam yang cukup merupakan hal penting dalam menunjang kesehatan tubuh. Akan tetapi, setiap orang memiliki kebiasaan tidur malam di jam yang berbeda-beda. Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk tidur malam?

Ahli neurosains dan penulis buku Biohack Your Brain Kristen Willeumier PhD mengungkapkan ada jendela tidur yang ideal, terlepas dari beragamnya kebiasaan dan siklus tidur orang-orang di malam hari. Jendela tidur malam yang direkomendasikan Willeumier adalah 22.00 malam hingga 06.00 pagi.

Baca Juga

"Bila memungkinkan," ungkap Willeumier, dilansir dari mindbodygreen, Rabu (31/3).

Willeumier memiliki alasan logis mengapa dia memilih jam 22.00 malam hingga 06.00 pagi sebagai waktu terbaik untuk tidur. Willeumier mengatakan pad ajam 21.00 malam, tubuh mulai memproduksi melatonin. Ketika melatonin diproduksi oleh kelenjar pineal, sinyal akan terbentuk untuk memberi tahu tubuh agar mulai beristirahat dan bersiap tidur.

Melatonin juga diketahui membantu mengatur ritme sirkadian. Ritme sirkadian merupakan "jam" internal tubuh yang mengontrol siklus tidur dan bangun seseorang.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mulai bersiap-siap tidur ketika waktu sudah memasuki jam 21.00 malam. Persiapan ini bisa berupa menjauhi semua perangkat elektronik dan gawai, mulai melakukan relaksasi seperti membaca buku atau meditasi, hingga melakukan beragam rutinitas sebelum tidur pada jam 22.00 malam.

Jam 06.00 pagi dinilai sebagai waktu ideal untuk bangun karena kebanyakan orang umumnya membutuhkan tidur malam selama delapan jam. Akan tetapi, jam bangun pagi ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang. Willeumier mengatakan durasi tidur 7,5-9 jam biasanya sudah cukup untuk membuat orang dewasa merasa segar ketika terbangun di pagi hari.

Akan tetapi, sebagian orang mungkin tidak bisa mengikuti jendela tidur ini karena berbagai alasan. Willeumier mengatakan tidak masalah bila seseorang tidak tidur di jam 22.00 dan bangun di jam 06.00 seperti yang dia anjurkan.

Hal yang lebih penting adalah tidur dan bangun dilakukan di jam yang sama setiap hari. Semakin tubuh terbiasa dengan jadwal tidur dan bangun yang sama, akan semakin mudah bagi seseorang untuk tertidur di malam hari dan terbangun dalam kondisi segar di pagi hari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement