Rabu 31 Mar 2021 22:10 WIB

Selain Perempuan, Densus 88 Amankan Dua Pria di Bandung

Selain mengamankan satu orang perempuan, dua orang pria lainnya turut diamankan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Mas Alamil Huda
Tersangka teroris SH (kanan) dan AR (kiri) dikawal ketat petugas Densus 88 Antiteror saat rekonstruksi rencana pembuatan bom di Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Tersangka teroris SH (kanan) dan AR (kiri) dikawal ketat petugas Densus 88 Antiteror saat rekonstruksi rencana pembuatan bom di Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Densus 88 Anti Teror melakukan penggeledahan di salah satu rumah kontrakan di Komplek Sanggar Indah Banjaran, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Rabu (31/3) sore, terkait pengembangan penangkapan terduga teroris di Jakarta. Selain mengamankan satu orang perempuan, dua orang pria lainnya turut diamankan.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan, mengatakan, Densus 88 melakukan penggeledahan dalam rangka pengembangan terkait salah seorang penghuni rumah kontrakan tersebut yang telah diamankan di Jakarta, Rabu (31/3) siang. Pihaknya ikut membantu pengamanan selama penggeledahan.

"Ada beberapa alat bukti (diamankan) yang mendukung perbuatan tersebut (tindak teror), masih berproses," ujarnya, Rabu (31/3). Selain salah seorang perempuan penghuni rumah kontrakan yang diamankan, ia mengatakan dua orang pria turut diamankan Densus 88.

Hendra mengatakan, keterlibatan ketiga orang tersebut masih didalami oleh Densus 88 termasuk jaringan terorisnya. Ia mengatakan, salah seorang penghuni di rumah kontrakan tersebut sebelumnya telah ditangkap di Jakarta Selatan namun bukan terkait teror di Mabes Polri.

"Itu istri dari orang yang ditangkap di Jakarta. Dua orang itu belum tentu ada kaitannya masih didalami oleh Densus. Kita masih minta keterangan dari mereka," ungkapnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement