REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah satu tahun sejak PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) menghadirkan aplikasi Pulse by Prudential “Pulse" di Indonesia. Menelisik lebih dalam data The Pulse of Asia - The Health of Asia Barometer mengungkap bahwa peran teknologi digital semakin besar untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Mayoritas atau 67 persen responden di Indonesia mengatakan bahwa aplikasi kesehatan mobile bermanfaat bagi mereka untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan. Sedangkan sebanyak 68,7 persenresponden Indonesia mengatakan bahwa mereka akan menggunakan lebih banyak teknologi kesehatan digital pribadi selama tiga tahun ke depan untuk meningkatkan kesehatan mereka.
President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch, mengatakan, perusahaan terus berupaya mewujudkan aspirasi dalam membantu masyarakat hidup lebih sehat dan sejahtera agar bisa mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya. Salah satu cara mewujudkannya adalah melalui transformasi digital untuk melakukan inovasi yang berpusat pada kebutuhan nasabah, dan pandemi telah mengakselerasi transformasi tersebut.
"Aplikasi mobile Pulse by Prudential yang kami luncurkan tahun lalu menjadi bagian dari strategi besar kami untuk mewujudkan aspirasi tersebut dan juga menjawab tantangan kesehatan serta membantu menjembatani kesenjangan perlindungan kesehatan di Indonesia," kata Reisch di Jakarta dalam siaran, Rabu (31/3).
Studi The Pulse of Asia-The Health of Asia Barometer lebih jauh mengungkap bagaimana teknologi kesehatan digital semakin memegang peranan penting dalam kehidupan kesehatan masyarakat. Menruut Reisch, sejak diluncurkan pertama kali pafa Februari 2020, aplikasi kesehatan mobile all-in-one Pulse, disebut sebagai We Do Pulse di Google Play Store dan Apple App Store, telah diakses oleh lebih 6,4 juta pengguna di Indonesia.
Pulse telah membantu masyarakat untuk mengelola kesehatan secara proaktif kapan pun dan di mana pun didukung kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan informasi real-time. Kehadiran Pulse di Indonesia bersamaan dengan merebaknya pandemi Covid-19, yang menurut hasil studi memiliki dampak paling besar terhadap kesehatan mental dan emosional masyarakat Indonesia.
Studi mengungkap bahwa dibandingkan dengan negara di Asia lainnya, responden di Indonesia paling banyak merasakan stres akibat Covid-19. Hal ini disinyalir karena tingginya tingkat infeksi dan angka kematian di Indonesia.
"Meskipun memiliki tingkat stres yang tinggi, masyarakat Indonesia justru terdorong untuk hidup lebih aktif agar lebih sehat. Pasalnya, hanya 11 persen responden dari Indonesia, lebih sedikit dibanding rata-rata di Asia (sebesar 21,6 persen), yang tidak melakukan upaya apa pun untuk meningkatkan kesehatan mereka," kata Reisch.
Chief Operations and Health Officer Prudential Indonesia, dr Dian Budiani menambhakan, semangat serta optimisme yang besar dari masyarakat Indonesia untuk hidup lebih sehat mendapat dukungan dari Pulse by Prudential. "Pulse hadir menjadi mitra masyarakat
untuk menemani setiap tahap perjalanan kesehatan mereka, mulai dari membantu mencegah datangnya penyakit dan menunda penyakit semakin buruk, hingga menghadirkan perlindungan asuransi jiwa.