REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) mendorong peran pemuda dalam menggerakan ekonomi berbasis masjid. Ketua Umum ISYEF, Atras Mafazi mengatakan selama ini aspek masjid sebagai penggerak kegiatan sosial dan ekonomi belum dioptimalkan.
"Potensinya belum optimal padahal ada potensi besar yang dapat dikaryakan," katanya saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) ke XIV Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Universitas Andalas (Unand), beberapa waktu lalu.
Sistem Informasi Masjid Kementerian Agama Republik Indonesia menyebut masjid dan mushala di seluruh Indonesia berjumlah 741.991 ribu. Data ini merupakan data yang tercatat manual yang diperoleh secara berjenjang mulai dari Kantor Urusan Agama di tiap daerah.
Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi dalam mengembangkan pelbagai sektor ekonomi keumatan untuk menjadi pusat ekonomi syariah global. ISYEF berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan.